masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP - Naas nasibnya bagi Pratu Supriyadi (27), anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang bertugas disatuan Marinir Padang Cermin Lampung Selatan. Pasalnya, pria warga Desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung ini tewas mengenaskan setelah kendaraan jenis truk PS nopol BE 8941 BM yang ditumpanginya bertabrakan dengan truk yang beriringan didepannya yang diduga membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal itu diperbatasan Prabumulih - Muara Enim, Minggu pagi, (17/11) pukul 3.30 WIB
Supriyadi dengan kondisi kaki kiri putus sempat dibawa warga ke Rumah Sakit Fadillah Prabumulih untuk diberikan pertolongan, namun nyawa korban pun tak dapat diselamatkan. Sementara, Sopir Truk, Minto (40) warga Padang Cermin Lampung ini hanya mengalami luka ringan.
Dari informasi yang dihimpun, bermula saat mobil Truk yang ditumpangi korban dari arah Muara Enim menuju ke Prabumulih hendak menyalip Truk PS yang ada didepannya. Namun naas truk yang hendak disalipnya berhenti mendadak, sehingga tabrakan pun tak dapat dihindari dalam kecelakaan tersebut. "Mobil truk yang ada didepan mobil kami mendadak berhenti, saya tidak menyangka akan berhenti truk itu dan tidak sempat lagi saya rem," ujar Minto, Minggu (17/11).
Berdasarkan pengakuan Minto, BBM yang dibawanya merupakan BBM ilegal yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
"Ya yang meninggal itu anggota TNI AL dari marinir bertugas di Lampung. Dia hanya mengawal mobil mengangkut BBM dari Muba menuju ke Lampung. Sudah dua kali saya dan teman saya mengangkut BBM ini. BBM ini ilegal. Bayaran untuk saya cuma Rp 400 ribu saja," kata Minto saat memberikan keterangan kepada petugas Satlantas Polres Prabumulih.
Supriyadi dengan kondisi kaki kiri putus sempat dibawa warga ke Rumah Sakit Fadillah Prabumulih untuk diberikan pertolongan, namun nyawa korban pun tak dapat diselamatkan. Sementara, Sopir Truk, Minto (40) warga Padang Cermin Lampung ini hanya mengalami luka ringan.
Dari informasi yang dihimpun, bermula saat mobil Truk yang ditumpangi korban dari arah Muara Enim menuju ke Prabumulih hendak menyalip Truk PS yang ada didepannya. Namun naas truk yang hendak disalipnya berhenti mendadak, sehingga tabrakan pun tak dapat dihindari dalam kecelakaan tersebut. "Mobil truk yang ada didepan mobil kami mendadak berhenti, saya tidak menyangka akan berhenti truk itu dan tidak sempat lagi saya rem," ujar Minto, Minggu (17/11).
Berdasarkan pengakuan Minto, BBM yang dibawanya merupakan BBM ilegal yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
"Ya yang meninggal itu anggota TNI AL dari marinir bertugas di Lampung. Dia hanya mengawal mobil mengangkut BBM dari Muba menuju ke Lampung. Sudah dua kali saya dan teman saya mengangkut BBM ini. BBM ini ilegal. Bayaran untuk saya cuma Rp 400 ribu saja," kata Minto saat memberikan keterangan kepada petugas Satlantas Polres Prabumulih.
Terpisah, Kapolres Prabumulih, AKBP Denni Yono Putro SIk melalui Kasatlantas, AKP Nursirwan mengatakan, kecelakaan terjadi lantaran mobil truk PS BE 8941 BM yang ditumpangi korban menabrak truk yang berada di depan karena berhenti mendadak. Mobil yang ditumpanginya tak bisa mengerem lantaran melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan pun tak bisa dihindarkan.
"Dari pengakuan sopir korban Minto yang juga warga Lampung, Pratu Supriyadi diketahui mengawal dua mobil truk PS yang membawa puluhan ribu liter BBM ilegal dari Muba menuju ke Lampung. Korban yang meninggal merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) dari satuan marinir. Barang bukti dua truk sudah diamankan. Kasusnya masih dalam penyelidikan," tandasnya. (dino)
"Dari pengakuan sopir korban Minto yang juga warga Lampung, Pratu Supriyadi diketahui mengawal dua mobil truk PS yang membawa puluhan ribu liter BBM ilegal dari Muba menuju ke Lampung. Korban yang meninggal merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) dari satuan marinir. Barang bukti dua truk sudah diamankan. Kasusnya masih dalam penyelidikan," tandasnya. (dino)