masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP - Malang nasib yang dialami oleh Agus (17), warga Jalan Wisata Rt 04 Rw 04, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat tersebut harus tewas dalam kecelakaan kerja, Selasa (12/11), sekitar pukul 18.00 WIB
Korban diduga tewas tersengat aliran jaringan sutet milik PLN saat berkerja membersihkan ranting-ranting pohon yang menempel di kabel listrik bertegangan tinggi yang merentang diatas kebun karet warga di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya berada antara tiang 200 menuju tiang 201, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat.
Akibatnya setelah tersengat listrik korban yang saat itu memanjat pohon karet tiba-tiba terpental dan terjatuh ketanah. Sialnya tubuh dada dan kepala korban mendarat disebuah tunggul kayu. Korban pun dilarikan ke Klinik Fadilah, namun sayang nyawa korban tidak terselamatkan saat ditangani oleh pihak medis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat korban bersama dua orang rekannya yakni Adi Sam (42) dan Adi Saputra (15) keduanya warga Jalan remaja RT 03 RW 04, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat tersebut tengah mendapati borongan pekerjaan untuk membersihkan ranting-ranting pepohonan yang mengganggu jaringan kabel listrik dari pihak perusahaan PT Teguh Cahaya Adilah.
Saat mengerjakan pekerjaan tersebut, korban yang diperintahkan oleh Adi Sam untuk memanjat pohon karet dan mengikatkan tali ke dahan yang hendak dipotong tiba-tiba langsung terpental dan terjatuh ke tanah.
Korban diduga tersengat jaringan listrik berkekuatan tinggi tersebut, sehingga tubuh korban mendarat disebuah tunggul kayu dengan posisi tertelungkup yang mengakibatkan dada sebelah kanan korban mengalami luka lebam. Selain itu kening korban juga mengalami luka robek yang diduga akibat terbentur ditunggul kayu dalam semak-semak tersebut.
Kedua teman korban yang saat itu berada berjauhan dan mendengar korban terjatuh kemudian langsung menghampiri dan membantu korban yang saat itu mengerang kesakitan untuk dilarikan ke Klinik Fadilah. Namun akhirnya, nyawa korban tidak dapat terselamatkan setelah sempat mendapatkan perawatan tim medis.
“Dio saat itu nak ngikatke tali ke ranting pohon yang nak ditebas, soalnyo sebelum ditebas ranting yang nganggu kabel listrik itu sebelumnyo dikibet dulu dengan tali dan ditarik biar njauh dari posisi kabel dan baru ditebas make parang,” pungkas Adi Sam saat menunjukkan lokasi kejadian perkara (TKP -red).
Ia mengaku tidak tahu penyebab korban sampai terjatuh dan tersungkur hingga tubuhnya mengenai tunggul kayu. Bahkan dirinya meragukan kalau korban tewas tersengat oleh aliran listrik tersebut.
“Perkiraan aku, mungkin korban waktu itu tepeleset dari dahan yang diinjaknyo tuh. Sampe akhirnyo dio nyampak kebawah dan dak taunyo pas dibawah dengan posisi dado samo kepalaknyo ngenoi tunggul itu. Tapi kalu luko tebak aku jingok pas dio dirawat dak katek, yang ado luko robek dikening samo luko lebam bae di dado sebelah kanan dio. Itulah sampai sakarang ini aku masih ragu ngapo dio tuh sampe pacak ninggal cak ini,” ujar Adi yang saat itu tampak merasa bersalah dan takut.
“Aku dak tau lagi nak ngomong apo samo keluargo korban, memang aku yang ngajak dio untuk melok begawe samo aku dan digaji Rp60 ribu sehari, tapi sebelumnyo dio sudah mintak izin samo uong tuonyo. Dan aku idak nyangko kalau akhirnyo dio bakal jadi cak ini, aku bingung nian pak,” ungkapnya yang saat itu tampak tidak percaya hal tersebut akan terjadi.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk, melalui Kapolsek Prabumulih Barat Iptu Aldino membenarkan peristiwa tersebut.
“Dugaan sementara korban tersebut tewas tersengat listrik saat akan membersihkan dahan pohon yang menganggu aliran listrik di jaringan listrikl sutet antara tiang 200 menuju tiang 201. Semntara ini kita masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut,” tukasnya. (dn)
Korban diduga tewas tersengat aliran jaringan sutet milik PLN saat berkerja membersihkan ranting-ranting pohon yang menempel di kabel listrik bertegangan tinggi yang merentang diatas kebun karet warga di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya berada antara tiang 200 menuju tiang 201, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat.
Akibatnya setelah tersengat listrik korban yang saat itu memanjat pohon karet tiba-tiba terpental dan terjatuh ketanah. Sialnya tubuh dada dan kepala korban mendarat disebuah tunggul kayu. Korban pun dilarikan ke Klinik Fadilah, namun sayang nyawa korban tidak terselamatkan saat ditangani oleh pihak medis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat korban bersama dua orang rekannya yakni Adi Sam (42) dan Adi Saputra (15) keduanya warga Jalan remaja RT 03 RW 04, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat tersebut tengah mendapati borongan pekerjaan untuk membersihkan ranting-ranting pepohonan yang mengganggu jaringan kabel listrik dari pihak perusahaan PT Teguh Cahaya Adilah.
Saat mengerjakan pekerjaan tersebut, korban yang diperintahkan oleh Adi Sam untuk memanjat pohon karet dan mengikatkan tali ke dahan yang hendak dipotong tiba-tiba langsung terpental dan terjatuh ke tanah.
Korban diduga tersengat jaringan listrik berkekuatan tinggi tersebut, sehingga tubuh korban mendarat disebuah tunggul kayu dengan posisi tertelungkup yang mengakibatkan dada sebelah kanan korban mengalami luka lebam. Selain itu kening korban juga mengalami luka robek yang diduga akibat terbentur ditunggul kayu dalam semak-semak tersebut.
Kedua teman korban yang saat itu berada berjauhan dan mendengar korban terjatuh kemudian langsung menghampiri dan membantu korban yang saat itu mengerang kesakitan untuk dilarikan ke Klinik Fadilah. Namun akhirnya, nyawa korban tidak dapat terselamatkan setelah sempat mendapatkan perawatan tim medis.
“Dio saat itu nak ngikatke tali ke ranting pohon yang nak ditebas, soalnyo sebelum ditebas ranting yang nganggu kabel listrik itu sebelumnyo dikibet dulu dengan tali dan ditarik biar njauh dari posisi kabel dan baru ditebas make parang,” pungkas Adi Sam saat menunjukkan lokasi kejadian perkara (TKP -red).
Ia mengaku tidak tahu penyebab korban sampai terjatuh dan tersungkur hingga tubuhnya mengenai tunggul kayu. Bahkan dirinya meragukan kalau korban tewas tersengat oleh aliran listrik tersebut.
“Perkiraan aku, mungkin korban waktu itu tepeleset dari dahan yang diinjaknyo tuh. Sampe akhirnyo dio nyampak kebawah dan dak taunyo pas dibawah dengan posisi dado samo kepalaknyo ngenoi tunggul itu. Tapi kalu luko tebak aku jingok pas dio dirawat dak katek, yang ado luko robek dikening samo luko lebam bae di dado sebelah kanan dio. Itulah sampai sakarang ini aku masih ragu ngapo dio tuh sampe pacak ninggal cak ini,” ujar Adi yang saat itu tampak merasa bersalah dan takut.
“Aku dak tau lagi nak ngomong apo samo keluargo korban, memang aku yang ngajak dio untuk melok begawe samo aku dan digaji Rp60 ribu sehari, tapi sebelumnyo dio sudah mintak izin samo uong tuonyo. Dan aku idak nyangko kalau akhirnyo dio bakal jadi cak ini, aku bingung nian pak,” ungkapnya yang saat itu tampak tidak percaya hal tersebut akan terjadi.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk, melalui Kapolsek Prabumulih Barat Iptu Aldino membenarkan peristiwa tersebut.
“Dugaan sementara korban tersebut tewas tersengat listrik saat akan membersihkan dahan pohon yang menganggu aliran listrik di jaringan listrikl sutet antara tiang 200 menuju tiang 201. Semntara ini kita masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut,” tukasnya. (dn)