masukkan script iklan disini
TALANGTALING, PP - Sejumlah warga di Kelurahan Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim mengeluhkan polusi udara dari asap yang keluar dari pabrik kelapa sawit diwilayah itu.
'Masyarakat sekitar Pabrik hampir setiap hari menghirup udara tidak segar yang berasal dari asap yang keluar dari cerobong pabrik kelapa sawit PT Mustika Andalan Sawit (MAS), ujar salah seorang warga Talang Taling Abubakar (57). Pria yang akrab disapa Mang Abu ini menduga jika asap yang setiap hari dihirup oleh warga di Talang Taling berasal dari PKS PT MAS.
'Masyarakat sekitar Pabrik hampir setiap hari menghirup udara tidak segar yang berasal dari asap yang keluar dari cerobong pabrik kelapa sawit PT Mustika Andalan Sawit (MAS), ujar salah seorang warga Talang Taling Abubakar (57). Pria yang akrab disapa Mang Abu ini menduga jika asap yang setiap hari dihirup oleh warga di Talang Taling berasal dari PKS PT MAS.
Diungkapkan Mang Abu, bau busuk yang diduga limbah juga terasa menyengat hingga ke pemukiman warga membuat tercemarnya udara di sekitar lingkungan masyarakat.
"Soal Keberadaan pabrik tetap kita dukung. Namun, pihak perusahaan seharusnya memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari asap pengolahan minyak kelapa sawit serta limbah yang dihasilkan. Kepulan asap yang dikelurakan setiap harinya dari cerobong telah membuat terganggunya kesehatan masyarakat di lingkungan sekitar pabrik," ungkap Abu, Jumat (08/11).
Mewakili masyarakat Talang Taling Kecamatan Gelumbang, Abu meminta dinas terkait meninjau ulang izin pengelolaan PKS PT MAS, terkait asap yang dikeluarkan sudah sesuai baku mutu standarisasi untuk kesehatan.
“Sebab, polusi udara asap pabrik telah membuat warga mengalami gangguan pernafasan, termasuk bagi anak-anak balita,” tandas dia.
Salah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Rambang Lubai Bersatu (MRLB) Muara Enim -Prabumulih menanggapi permasalahan yang dikeluhkan warga mengatakan, pencemaran udara diduga disebabkan pembakaran sisa tandan buah segar sawit.
Salah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Rambang Lubai Bersatu (MRLB) Muara Enim -Prabumulih menanggapi permasalahan yang dikeluhkan warga mengatakan, pencemaran udara diduga disebabkan pembakaran sisa tandan buah segar sawit.
Menurut pengalamanya, jika itu tidak dihentikan maka tidak tertutup kemungkinan warga terutama dekat dengan pabrik terserang penyakit pernapasan. Baunya sangat busuk, pengguna jalan didalam kenderaan saja menciummnya tidak tahan, apalagi karyawan di perusahaan itu katanya.
Pria yang akrab disapa Sastra ini saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa keresahan warga bisa menjadi bahan untuk pihaknya bisa memberikan masukan kepada perusahaan secara tertulis dengan dasar keluhan warga sekitar.
Dalam waktu dekat Sastra berjanji akan menyurati Perusahaan dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mencemari udara di wilayah itu.
Selain itu, ia juga berharap pemerintah setempat melalui dinas terkait dapat turun mengecek kebenaran itu agar dapat diketahui sumber asap yang mencemari udara di wilayah gelumbang sekitarnya sehingga dampak dari polusi udara itu dapat ditangani secepatnya sebelum ada warga yang terserang penyakit, tegasnya (pp/01)