masukkan script iklan disini
BANTEN, PP - Pemilihan Kepala Daerah Banten tinggal menghitung hari. Pasangan Calon Nomor Dua Rano Karno dan Embay Mulya Syarief mengajak warga Banten untuk menyukseskan Pilkada sekaligus menjaga agar Pilkada berlangsung damai.
Dalam surat resmi yang dipublikasikan, Rano berterimakasih karena Pilkada Banten mampu berjalan damai.
"Kita melaluinya dalam damai, tanpa persoalan ataupun perselisihan yang berarti. Kami berterima kasih untuk semua ini. Kedewasaan dan kebesaran jiwa masyarakat Banten dalam mengelola perbedaan pilihan telah ditunjukkan dengan cara yang begitu memesona," ujar Rano, dalam keterangan resmi, Sabtu (11/2).
Akal sehat dan nurani yang waras, kata Rano, telah mendorong warga Banten mencampakkan semua jenis fitnah dan kebohongan yang ditiupkan sementara kalangan di ajang pilkada yang seharusnya dilakukan secara terhormat dan penuh marwah.
"Kami kerap mengernyitkan dahi—dan tak sekali-kali bisa menjumpai sepotong alasanpun untuk membenarkan—bila ada pihak-pihak yang berkeras menghembuskan dusta dan seunggun cerita yang tidak berdiri di atas kenyataan. Hanya demi seonggok tampuk, puncak tahta, dan kekuasaan yang fana," tegasnya.
Rano menegaskan, ia dan pasangannya, tak memahami kontestasi pilkada ini sebagai upaya untuk menaklukkan, karena pilihan akhir rakyat Banten harus dimaknai sebagai kemenangan milik bersama. Tak ada yang harus merasa dikalahkan, karena sejatinya kekuasaan dipersembahkan setinggi-tingginya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
"Bukan dikuasai oleh keluarga. Bukan dimonopoli oleh orang-orang terdekat di lingkungan yang amat terbatas"
Ia juga mengucapkan terimakasih karena warga telah berkenan menerimanya dalam setiap kampanye. Dalam surat, Rano menyatakan bahwa telah mendengar dan menyimak gelisah, keluh kesah, dan tak sedikit kesedihan yang tersembunyi di dalam benak.
"Maafkan bila kami berjanji hanya untuk sesuatu yang kelak yakin bisa kami tuntaskan. Kami tak ingin di akhir masa jabatan kami digelari sebagai pembohong dan penabur harapan palsu di mata rakyat lantaran janji yang tak bisa kami buktikan. Kami tak ingin hanya demi kekuasaan, kebohongan dan janji-janji nirnalar dianggap sebagai perihal lumrah,"
Dalam suratnya, Rano menuliskan, "Kepada nelayan dan para petani. Kepada para pedagang. Pada kaum perempuan. Pada para wirausahawan. Pada para peladang, perajin, dan buruh di pabrik-pabrik. Pada generasi muda yang menerima estafet di masa depan. Pada seluruh lapisan masyarakat Banten. Kami wakafkan diri kami untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Banten. Kami tak sempurna, tapi kami akan mempersembahkan hal terbaik yang kami bisa. Iman kami tak sedalam iman Abu Bakar, tapi kami pun takut pada murka Tuhan. Kami tak seadil Umar, tapi kami pun takut doa orang-orang yang terzhalimi dikirimkan ke tepi langit. Kami tak semampu Utsman, tapi kami pun takut ada hak rakyat yang tak kami penuhi. Kami tak setangguh ‘Ali, tapi kami pun takut bila mereka yang hidup di tepian sebagai dhu’afa tak bisa kami bela".
Dalam surat, Rano juga menyampaikan beribu terima kasih pada Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang telah menerima kehadirannya.
"Cerita KH Ma’ruf Amin malam itu sepanjang hampir 2 jam mengenai keterlibatan Sukarno M Noor—ayah saya, Rano Karno—di Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia menguatkan pengetahuan mengenai ayah saya sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Doa dari KH Ma’ruf Amin, sungguh, sangat berarti bagi kami,"
Ia pun tak lupa memberi ucapakan terimakasih kepada Muhamadiyah dan akan mengikuti jejak Ahmad Dahlan untuk berdiri bersama mereka yang papa. Juga, mengucapkan terima kasih yang mendalam atas segala doa, harapan, dan dukungan yang telah disampaikan oleh Mathla’ul Anwar, Al Khairiyah, dan berbagai organisasi keislaman lainnya.
Di akhir surat, Rano mengajak, kader partai pengusung, relawan, dan seluruh warga Banten menjaga situasi agar tetap kondusif, tenang, dan aman hingga tibanya hari pemilihan. Jangan biarkan politik uang yang dilakukan sementara pihak merusak kualitas demokrasi yang hendak kita bangun. Ajaklah seluruh warga untuk hadir ke tempat-tempat pemilihan suara pada hari Rabu, 15 Februari 2017.
Kata Rano, Biarkanlah hati nurani menuntun warga untuk memilih dan mencoblos nomor 2. Jangan biarkan kecurangan terjadi, jangan biarkan hal-hal tak patut menciderai suara rakyat. Jadikanlah pilkada sebagai arena untuk merayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur dan gembira.
"Pada akhirnya, perkenankan kami mohonkan doa. Teguhkan kami di atas jalan yang benar. Kuatkan kami berjalan di atas setapak yang lurus. Semoga Allah melindungi kita semua," tegasnya
Dalam surat resmi yang dipublikasikan, Rano berterimakasih karena Pilkada Banten mampu berjalan damai.
"Kita melaluinya dalam damai, tanpa persoalan ataupun perselisihan yang berarti. Kami berterima kasih untuk semua ini. Kedewasaan dan kebesaran jiwa masyarakat Banten dalam mengelola perbedaan pilihan telah ditunjukkan dengan cara yang begitu memesona," ujar Rano, dalam keterangan resmi, Sabtu (11/2).
Akal sehat dan nurani yang waras, kata Rano, telah mendorong warga Banten mencampakkan semua jenis fitnah dan kebohongan yang ditiupkan sementara kalangan di ajang pilkada yang seharusnya dilakukan secara terhormat dan penuh marwah.
"Kami kerap mengernyitkan dahi—dan tak sekali-kali bisa menjumpai sepotong alasanpun untuk membenarkan—bila ada pihak-pihak yang berkeras menghembuskan dusta dan seunggun cerita yang tidak berdiri di atas kenyataan. Hanya demi seonggok tampuk, puncak tahta, dan kekuasaan yang fana," tegasnya.
Rano menegaskan, ia dan pasangannya, tak memahami kontestasi pilkada ini sebagai upaya untuk menaklukkan, karena pilihan akhir rakyat Banten harus dimaknai sebagai kemenangan milik bersama. Tak ada yang harus merasa dikalahkan, karena sejatinya kekuasaan dipersembahkan setinggi-tingginya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
"Bukan dikuasai oleh keluarga. Bukan dimonopoli oleh orang-orang terdekat di lingkungan yang amat terbatas"
Ia juga mengucapkan terimakasih karena warga telah berkenan menerimanya dalam setiap kampanye. Dalam surat, Rano menyatakan bahwa telah mendengar dan menyimak gelisah, keluh kesah, dan tak sedikit kesedihan yang tersembunyi di dalam benak.
"Maafkan bila kami berjanji hanya untuk sesuatu yang kelak yakin bisa kami tuntaskan. Kami tak ingin di akhir masa jabatan kami digelari sebagai pembohong dan penabur harapan palsu di mata rakyat lantaran janji yang tak bisa kami buktikan. Kami tak ingin hanya demi kekuasaan, kebohongan dan janji-janji nirnalar dianggap sebagai perihal lumrah,"
Dalam suratnya, Rano menuliskan, "Kepada nelayan dan para petani. Kepada para pedagang. Pada kaum perempuan. Pada para wirausahawan. Pada para peladang, perajin, dan buruh di pabrik-pabrik. Pada generasi muda yang menerima estafet di masa depan. Pada seluruh lapisan masyarakat Banten. Kami wakafkan diri kami untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Banten. Kami tak sempurna, tapi kami akan mempersembahkan hal terbaik yang kami bisa. Iman kami tak sedalam iman Abu Bakar, tapi kami pun takut pada murka Tuhan. Kami tak seadil Umar, tapi kami pun takut doa orang-orang yang terzhalimi dikirimkan ke tepi langit. Kami tak semampu Utsman, tapi kami pun takut ada hak rakyat yang tak kami penuhi. Kami tak setangguh ‘Ali, tapi kami pun takut bila mereka yang hidup di tepian sebagai dhu’afa tak bisa kami bela".
Dalam surat, Rano juga menyampaikan beribu terima kasih pada Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang telah menerima kehadirannya.
"Cerita KH Ma’ruf Amin malam itu sepanjang hampir 2 jam mengenai keterlibatan Sukarno M Noor—ayah saya, Rano Karno—di Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia menguatkan pengetahuan mengenai ayah saya sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Doa dari KH Ma’ruf Amin, sungguh, sangat berarti bagi kami,"
Ia pun tak lupa memberi ucapakan terimakasih kepada Muhamadiyah dan akan mengikuti jejak Ahmad Dahlan untuk berdiri bersama mereka yang papa. Juga, mengucapkan terima kasih yang mendalam atas segala doa, harapan, dan dukungan yang telah disampaikan oleh Mathla’ul Anwar, Al Khairiyah, dan berbagai organisasi keislaman lainnya.
Di akhir surat, Rano mengajak, kader partai pengusung, relawan, dan seluruh warga Banten menjaga situasi agar tetap kondusif, tenang, dan aman hingga tibanya hari pemilihan. Jangan biarkan politik uang yang dilakukan sementara pihak merusak kualitas demokrasi yang hendak kita bangun. Ajaklah seluruh warga untuk hadir ke tempat-tempat pemilihan suara pada hari Rabu, 15 Februari 2017.
Kata Rano, Biarkanlah hati nurani menuntun warga untuk memilih dan mencoblos nomor 2. Jangan biarkan kecurangan terjadi, jangan biarkan hal-hal tak patut menciderai suara rakyat. Jadikanlah pilkada sebagai arena untuk merayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur dan gembira.
"Pada akhirnya, perkenankan kami mohonkan doa. Teguhkan kami di atas jalan yang benar. Kuatkan kami berjalan di atas setapak yang lurus. Semoga Allah melindungi kita semua," tegasnya