• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Bakesbangpol Prabumulih Gelar Seminar Kebangsaan

    29 Agustus 2017, Agustus 29, 2017 WIB Last Updated 2017-08-29T14:19:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    PRABUMULIH, PP - Dalam rangka memberikan wawasan dan memupuk semangat kebangsaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Kota Prabumulih menggelar Seminar Kebangsaan, pagi tadi, Selasa (29/08/2017). Acara sendiri dipuasatkan di auditorium RSUD Kota Prabumulih dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, pelajar dan Ormas di Kota Prabumulih. 

    Seminar Kebangsaan kali ini menghadirkan Richard Cahyadi yakni Kepala Badan Kesbang Pol Provinsi Sumsel selaku Narasumber. Sebagai Narasumber di Seminar Kebangsaan kali ini, Richard lebih fokus kepada permasalahan sosial dan program pembangunan Pemerintah yang kerap melupakan pembangunan non fisik yakni pendidikan kenegaraan yang seharusnya berjalan beriringan.

    Menurutnya,  Pancasila sebagai dasar negara saat ini sedang kehilangan legitimasi, rujukan dan rohnya sebagai energi hidup. Generasi saat ini sedang diuji dengan berbagai pengaruh buruk yang disajikan media sosial.

    Dikatakan, kemajuan tehnologi seperti penggunaan gadget dan smartphone sudah tidak terpisahkan lagi dalam kehidupan saat ini terutama bagi generasi muda. Namun sayang, kemajuan tehnologi tersebut tidak berbanding lurus dengan kemajuan pengetahuan kebangsaan para generasi penerus. Justru sebaliknya, banyak pengaruh negatif yang merusak mental generasi muda yang seharusnya bisa jadi penerus bangsa," ujar Richard.

    Dikatakan, salah satu pengaruh buruk yang disusupi dalam berbagai postingan di media sosial adalah paham radikalisme. Dimana, Pancasila sering dibenturkan atau dibandingkan dengan paham keagamaan. Padahal kata Richard, posisi Pancasila tidak bisa disamakan dengan agama. Keduanya memiliki porsi yang berbeda. Pancasila dijadikan dasar untuk bernegara sementara agama dijadikan pedoman hidup manusia. "Intinya Pancasila tidak bisa disamakan bahkan untuk jadi bahan perbandingan sekalipun" paparnya.

    Seminar Kebangsaan dengan tema "Membangun Kembali Etika, Moral dan Kebangsaan yang dilandasi oleh Pancasila dalam menata kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Bumi Seinggok Sepemunyian" itu Richard menuturkan bahwa pihaknya pernah mendatangkan eks narapidana terorisme sebagai narasumber di acara seminar kebangsaan.

    "Iya tahun lalu kita pernah menggelar kegiatan yang sama dan mengundang eks narapidana terorisme sebagai narasumber. Narasumber tersebut mengaku dapat menanamkan paham radikalisme hanya dalam waktu dua jam terhadap calon teroris. Tetapi untuk kembali mengusir paham tersebut butuh waktu bertahun-tahun lamanya. Intinya adalah, betapa bahayanya penanaman pemikiran radikal seperti ini. Cuma butuh waktu dua jam untuk bisa menggiring seseorang ke paham radikal" terangnya.

    Terakhir dalam sesi dialognya, Richard menghimbau seluruh lapisan element masyarakat terkhusus bagi Pemerintah dapat menanamkan sikap patriotik serta cinta tanah air kepada generasi muda untuk dapat menangkal setiap paham radikal yang ada. Mari tanamkan paham-paham kebangsaan di setiap kegiatan yang digelar baik Formal maupun non formal, tegasnya.

    Narasumber lainnya seperti Drs H Yeri Taswin MPdI selaku Kepala Kantor Kementerian Agama juga turut memberikan materi Kebangsaan dalam seminar tersebut. Jika Richard mengambil tema Kebangsaan dan Pengaruh Media Sosial, Yeri Taswin lebih kepada Keagamaan. Yeri mengungkapkan, agama saat ini seringkali dijadikan alat propaganda untuk mencapai tujuan tertentu.

    Dikatakan, agama sangat rentan ditunggangi kepentingan politik apalagi ketika penguasa seringkali mengabaikannya. Propaganda-propaganda politik yang dibungkus oleh nuansa agama sangat kental mewarnai setiap aksi untuk ikut bergerak melakukan demonstrasi

    "Padahal, agama tidak pernah menganjurkan untuk berbuat jahat atau menebar kebencian. Orang yang memiliki pemahaman agama yang kurang kuat nantinya bisa terpengaruh," terangnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Prabumulih, Marthodi menuturkan acara Seminar Kebangsaan tersebut digelar untuk menanamkan kembali etika dan moral bangsa sesuai dengan ideologi negara kita yakni Pancasila. Sasaran dari kegiatan tersebut siswa sekolah serta organisasi kemasyarakatan (ormas) yang ada di Prabumulih. Melalui seminar ini, diharapkan dapat memproteksi generasi muda dari pengaruh paham radikal. Dan juga bisa memberikan pemahaman lebih jauh mengenai ideologi Pancasila, tegasnya.



    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS