Hartono Hamid Mengundurkan Diri Dari Pencalonan

masukkan script iklan disini

PRABUMULIH, PP - Anggota DPRD Kota Prabumulih Hartono Hamid yang merupakan calon Walikota Prabumulih dari Partai Hanura menyatakan sikap mengundurkan diri dari pencalonan Walikota Prabumulih periode 2018-2023.

Hal tersebut diungkapkannya seusai pemaparan visi dan misi Calon Walikota yang digelar oleh tim penjaringan Calon Walikota Partai Hanura di Restaurant Kampung Cemara Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Muara Dua Prabumulih Timur Kota Prabumulih siang tadi Selasa (08/08/2017).

"Secara umum tidak mungkin dua kader sama Partai maju sebagai Kandidat Walikota maupun calon wakil walikota. Mengingat Pak Ketua (Kamirul SE-Red) juga menyatakan diri ingin maju sebagai kandidat Wakil Walikota mau tak mau kita harus mundur. Yang kedua untuk menggalang dukungan, setidaknya Partai harus mencari koalisi" ujar om Ton (panggilan Hartono-red)

Selain itu lanjut Om Ton, pencalonan dirinya di partai lain juga tidak mendapat dukungan. Seperti di Partai Nasdem misalnya. Tim penjaringan Calon Walikota dan Wakil Walikota di Partai tersebut telah resmi mencoret nama Hartono Hamid untuk diserahkan ke DPP Partai Nasdem di tingkat pusat.

"Iya ini juga merupakan salah satu alasan kuat kita mengundurkan diri dari pencalonan walikota di Pilkada Prabumulih 2018 mendatang. Seandainya Partai Nasdem memberikan dukungan kepada kita setidaknya syarat lima kursi perwakilan di DPRD sudah mencukupi untuk memantantapkan langkah maju ketahapan selanjutnya" papar mantan Calon Walikota Pasangan Hanan Zulkarnain di Pilkada Prabumulih 2013 silam menjawab posmetroprabu.com.

Sementara pertimbangan lain lanjutnya juga menjadi penting. Dimana Kekuatan lawan politik untuk saat ini masih sulit untuk ditandingi. Beberapa hal lain seperti tingkat kepuasan masyarakat terhadap kebijakan dan program walikota Petahana diatas 90 persen dan sulit ditandingi oleh kandidat lain.

"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kebijakan dan program yang digalakkan selama menjabat lima tahun ini mencapai angka 90 persen. Dan kemungkinan digandeng untuk mendampingi beliau juga sangat sulit karena hubungan keduanya (Ridho-Fikri-red) masih sangat harmonis. Kecuali kalau keduanya pecah mungkin lain pula ceritanya" tandas Om Ton