Jalan "Menara Sutet in Love" Prabumulih Dibongkar

masukkan script iklan disini

PRABUMULIH, PP - Belum berapa hari di publikasikan di media baik cetak maupun online, jalan tower Kelurahan Gunung Ibul Prabumulih timur Kota Prabumulih mendadak menjadi terkenal. Terkenalnya proyek pembangunan jalan tower ini bukanlah akibat kemegahan dan kulaitas jalan yang wah. Melainkan pembangunanya yang nyeleneh alias aneh karena dibangun di bawah tower langsung dan sangat membahayakan pengguna jalan.

Berita ini pun sempat viral di jagad dunia maya. Warga netizen kerap membagikan postingan berita berjudul "Proyek Nyeleneh Satu Satunya di Dunia ada di Prabumulih" itu di halaman sosial media warga net. Tidak lupa warga net membumbui judul berita dengan status "Menara Sutet in Love Prabumulih"

"Jika di Paris ada menara Eiffel, Prabumulih punya jalan umum di bawah menara sutet. Menara Sutet in Love Prabumulih" ujar warga netizen lainnya.

Bahkan berita seputar proyek nyeleneh tersebut mengundang reaksi walikota Prabumulih Ir, Ridho Yahya MM. Ridho Yahya dengan tegas meminta bangunan jalan menara sutet itu untuk dibongkar dan dialihkan agar dapat dimanfaatkan oleh warga banyak.

"Dalam waktu dekat kita perintahkan Dinas PU untuk membongkar itu bangunan dan dipindahkan agar jalan bisa dilalui oleh masyarakat banyak. Jelas itu sudah salah perencanaan" tegas Ridho Yahya.

Dengan demikian, Menara sutet in love Prabumulih hanya bertahan dalam hitungan hari saja. Siang tadi Proyek yang sempat viral di dunia maya itu resmi di bongkar oleh kontraktor pemenang tender. Jalan di bawah tower sutet dialihkan tepat disamping tower. Warga sekitar tampaknya mengikhlaskan sebahagian tanahnya untuk memberi ruang terhadap rencana pemindahan jalan tower.

Senin siang tadi (07/08/2017) beberapa pekerja tampak sibuk melakukan penggalian dan pemasangan papan mal jalan untuk kepentingan pengecoran yang rencananya akan digelar sore hingga malam ini. "Rencananya malam ini mobil molen akan diturunkan. Besok diperkirakan telah selesai di cor" ujar salah seorang pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Prabumulih.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Prabumulih dari Komisi III bidang Pembangunan Nuryadi secara langsung mendukung proyek dibangun di bawah tower PLN di Gunung Ibul tersebut.

"Seharusnya Pemerintah tetap mempertahankan bangunan dibawah menara sutet. Alasannya, dalam pembanguan awal tower, PLN tidak pernah memberikan ganti rugi lahan terhadap warga. Dengan begini Pemerintah secara tak langsung telah mengakui kesalahan dalam perencanaan. Seharusnya dipertahankan biar PLNnya yang berpikir" pungkasnya.

Tapi bagaimana kalau ada warga yang melintas terkena setrum pak Dewan. Siapa yang bertanggungjawab?