masukkan script iklan disini
MUARA ENIM, PP - Di sisa waktu seratus hari masa pemilihan Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya (MY) terus berusaha meyakinkan warga dengan menggelar sosialisasi di berbagai daerah di wilayah Sumsel. Pagi ini, Selasa (20/03/2018) pasangangan calon wakil Gubernur Sumsel itu menyambangi warga Belimbing Jaya Kabupaten Muara Enim.
Kehadiran rombongan disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Di Belimbing jaya, MY mengungkapkan bahwa Pemilihan Bupati dan Gubernur itu tujuannya sama tapi caranya berbeda. Dimana Pemilihan Gubernur, masyarakat lebih cenderung melihat visi dan misi calon serta program kerja calon.
"Jangkauan kerja Gubernur tentu saja sangat luas karna mencakup 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel. Berbeda dengan jangkauan kerja Bupati dan Walikota yang hanya terfokus pada satu daerah semata" ujar MY.
Menurut MY, sejauh ini jangkauan kerja Gubernur Sumsel tidak lebih dari Bupati maupun Walikota. Kinerja Gubernur hanya terfokus pada satu kawasan saja sehingga oleh masyarakat menganggap Gubernur sekarang adalah Gubernur Palembang bukan Gubernur Sumsel.
"APBD Provinsi sebahagian besar dialokasikan ke Palembang yang memicu peningkatan kemiskinan di daerah. Pembangunan terfokus pada satu titik sehingga infrastruktur daerah lain seperti jalan dan jembatan bak bangunan tak bertuan. Beberapa program pro rakyat sebagian besar dipangkas. Ini fakta dilapangan" Kata MY.
Masih kata dia, Gubernur sekarang seolah lupa bahwa masyarakatnya 70 persen berada pada kategori menengah kebawah yang mengandalkan pertanian dan perkebunan untuk bertahan hidup. Tak ada upaya meningkatkan harga produk pertanian maupun perkebunan.
"Ini sangat ironis Bapak ibu sekalian. Ditengah sumber daya alam yang melimpah di Sumsel masyarakat justru hidup dalam kemiskinan. Untuk itu kami berharap dukungan dari kita sekalian agar hal ini dapat berubah, pilihan yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan di Sumsel ada pada Paslon HDMY" terangnya.
MY menjelaskan, salah satu upaya meningkatka ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani karet adalah menaikkan harga karet di Sumsel dengan cara mendirikan pabrik ban terbesar di Indonesia. Pabrik ban tersebut diharapkan mampu menyerap produksi karet di Sumsel.
“HDMY punya program membangun pabrik ban terbesar di Indonesia. Ini sangat dapat dilakukan karena memang Sumsel pernah punya pabrik ban Intirub,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan kepada ratusan warga Lawang Kidul Muara Enim. Usai menemui warga Belimbing Jaya, MY kembali melanjutkan sosialisasi ke desa Sialingan Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Kemudian pada siang menjelang sore, MY bersama rombongan kembali menghadiri peresmian Posko Pemenangan HDMY di Pasar Kecamatan Muara Enim. Disini, kedua pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya hadir bersamaan untuk melakukan peresmian posko sekaligus melantik tim badan pemenangan pemilukada (Bapilukada) HDMY.
Pada malam harinya, MY kembali melanjutkan sosialisasi dan ramah tamah bersama warga Desa Kepur Muara Enim. Meski diguyur hujan, MY selalu berusaha mewujudkan janjinya menemui warga Kepur guna menyerap aspirasi dan keluhan-keluhan warga terkait kesejahteraan dan permasalahan ekonomi yang semakin pelik.
Tidak banyak harapan warga Kepur yang disampaikan kepada calon Wagub Sumsel ini. Mereka terlihat lebih banyak curhat ketimbang bicara politik membuat suasana kekeluargaan semakin kental. Sosok MY yang dilahirkan di Dusun memang tak terbantahkan mampu berbaur dengan warga. Bahasa dusun pengantar sambutan menjadikan komunikasi dua arah tak berbatas. Tak ada batasan antara calon Gubernur dan konsituen. Yang ada kekeluargaan yang terlihat malam itu.
Ribuan warga Muara Enim yang ditemui MY hari ini mengaku siap memberikan kesempatan kepada Paslon HDMY untuk memimpin Sumsel. Mereka yakin, kedua sosok tersebutlah yang mampu membawa perubahan besar di Sumatera Selatan 2018-2023 mendatang.
Kehadiran rombongan disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Di Belimbing jaya, MY mengungkapkan bahwa Pemilihan Bupati dan Gubernur itu tujuannya sama tapi caranya berbeda. Dimana Pemilihan Gubernur, masyarakat lebih cenderung melihat visi dan misi calon serta program kerja calon.
"Jangkauan kerja Gubernur tentu saja sangat luas karna mencakup 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel. Berbeda dengan jangkauan kerja Bupati dan Walikota yang hanya terfokus pada satu daerah semata" ujar MY.
Menurut MY, sejauh ini jangkauan kerja Gubernur Sumsel tidak lebih dari Bupati maupun Walikota. Kinerja Gubernur hanya terfokus pada satu kawasan saja sehingga oleh masyarakat menganggap Gubernur sekarang adalah Gubernur Palembang bukan Gubernur Sumsel.
"APBD Provinsi sebahagian besar dialokasikan ke Palembang yang memicu peningkatan kemiskinan di daerah. Pembangunan terfokus pada satu titik sehingga infrastruktur daerah lain seperti jalan dan jembatan bak bangunan tak bertuan. Beberapa program pro rakyat sebagian besar dipangkas. Ini fakta dilapangan" Kata MY.
Masih kata dia, Gubernur sekarang seolah lupa bahwa masyarakatnya 70 persen berada pada kategori menengah kebawah yang mengandalkan pertanian dan perkebunan untuk bertahan hidup. Tak ada upaya meningkatkan harga produk pertanian maupun perkebunan.
"Ini sangat ironis Bapak ibu sekalian. Ditengah sumber daya alam yang melimpah di Sumsel masyarakat justru hidup dalam kemiskinan. Untuk itu kami berharap dukungan dari kita sekalian agar hal ini dapat berubah, pilihan yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan di Sumsel ada pada Paslon HDMY" terangnya.
MY menjelaskan, salah satu upaya meningkatka ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani karet adalah menaikkan harga karet di Sumsel dengan cara mendirikan pabrik ban terbesar di Indonesia. Pabrik ban tersebut diharapkan mampu menyerap produksi karet di Sumsel.
“HDMY punya program membangun pabrik ban terbesar di Indonesia. Ini sangat dapat dilakukan karena memang Sumsel pernah punya pabrik ban Intirub,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan kepada ratusan warga Lawang Kidul Muara Enim. Usai menemui warga Belimbing Jaya, MY kembali melanjutkan sosialisasi ke desa Sialingan Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Kemudian pada siang menjelang sore, MY bersama rombongan kembali menghadiri peresmian Posko Pemenangan HDMY di Pasar Kecamatan Muara Enim. Disini, kedua pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya hadir bersamaan untuk melakukan peresmian posko sekaligus melantik tim badan pemenangan pemilukada (Bapilukada) HDMY.
Pada malam harinya, MY kembali melanjutkan sosialisasi dan ramah tamah bersama warga Desa Kepur Muara Enim. Meski diguyur hujan, MY selalu berusaha mewujudkan janjinya menemui warga Kepur guna menyerap aspirasi dan keluhan-keluhan warga terkait kesejahteraan dan permasalahan ekonomi yang semakin pelik.
Tidak banyak harapan warga Kepur yang disampaikan kepada calon Wagub Sumsel ini. Mereka terlihat lebih banyak curhat ketimbang bicara politik membuat suasana kekeluargaan semakin kental. Sosok MY yang dilahirkan di Dusun memang tak terbantahkan mampu berbaur dengan warga. Bahasa dusun pengantar sambutan menjadikan komunikasi dua arah tak berbatas. Tak ada batasan antara calon Gubernur dan konsituen. Yang ada kekeluargaan yang terlihat malam itu.
Ribuan warga Muara Enim yang ditemui MY hari ini mengaku siap memberikan kesempatan kepada Paslon HDMY untuk memimpin Sumsel. Mereka yakin, kedua sosok tersebutlah yang mampu membawa perubahan besar di Sumatera Selatan 2018-2023 mendatang.