masukkan script iklan disini
- PRABUMULIH, PP - Wakil Walikota Prabumulih terpilih hasil Pemilukada 2018 H.Andriansyah Fikri SH mengaku menyesalkan tindakan layanan kesehatan Pemerintah Kota Prabumulih melalui RSUD pada Tokoh sentral yang juga merupakan pendiri Kota Prabumulih H.Sudjiadi yang dirawat di ruang SAL bukan di VVIP.
Tokoh pendiri Kota Prabumulih itu sebelum meninggal dunia diketahui dirawat di Ruang SAL RSUD Prabumulih Jalan Lingkar Timur karena menderita sakit. Hal ini selaku sahabat almarhum, Andriansyah Fikri sangat menyesalkan tindakan pihak RSUD maupun Pemerintah yang seolah lupa bahwa beliau pernah berjasa mendirikan Prabumulih hingga seperti saat sekarang.
"Beliau selain merupakan orang tua, juga merupakan sahabat seperjuangan. Dimana pada Tahun 1999 saya selaku Anggota DPRD Muara Enim dan Sudjiadi sebagai Penjabat Walikota pernah bersama-sama berjuang membentuk Prabumulih menjadi daerah otomi baru (DOB) Pemekaran Kabupaten Muara Enim di wilayah Sumatera Selatan" ujarnya.
Setidaknya Kata Fikri, Pemerintah juga turut bertanggung jawab atas kesehatan Sudjiadi dan melakukan tindakan yang terbaik dalam layanan kesehatan sebab beliau merupakan sosok pejuang Berdirinya Kota Prabumulih.
Ditempat terpisah, Direktur RSUD Kota Prabumulih dr. Yus Ukhrowiyah SpTHT KL membantah disebut tidak melakukan layanan terbaik terhadap almarhum Sudjiadi saat mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Prabumulih.
Menurut dr Yus, Drs Sudjiadi sebelumnya masuk ke RSUD pada Jumat 10 agustus 2018 karena menderita sakit jantung. Ia dirawat di ruang perawatan kelas 1 RSUD Kota Prabumulih.
Sebelum ditempatkan di Kelas 1, pihak RSUD mengaku telah menawarkan kamar VIP terhadap keluarga. Namun begitu, keluarga Almarhum menolak dengan alasan ruang kelas 1 dinilai lumayan luas dan mampu menampung kerabat dekat yang ingin membesuk.
"Awal masuk Rumah Sakit kami langsung menawarkan Ruang VIP kepada keluarga almarhum. Sedikitpun kami tidak pernah berbicara soal biaya. Hanya saja keluarga bersangkutan menolak dengan alasan ruang kelas 1 dinilai cukup dan mampu menampung banyak kerabat yang ingin membesuk. Maka dari itu kami membantah jika disebut tidak tanggap dan tidak melakukan pelayanan prima terhadap pasien terlebih pasien tersebut merupakan tokoh masyarakat yang juga pejuang pembetukan Kota Prabumulih" ujarnya.
Dikatakan, Kamis kemarin (16/08/2018) Almarhum direncanakan sudah bisa dibawa pulang karena kondisi beliau telah membaik. Namun tiba-tiba beliau kembali drop (melemah-red) dan dokter langsung melarikan beliau ke ruang ICU. Pihak dokter telah berupaya semaksimal mungkin melakuan pertolongan.
"Kamis sekitar pukul 14.00 Wib kondisi Almarhum tiba-tiba melemah dan dokter yang bertugas langsung melarikan beliau ke Ruang ICU guna memberi pertolongan. Pihak dokter telah berupaya maksimal memberikan pertolongan bahkan saya pribadi turut menunggu beliau di ICU" ujar dr Yus.
Dikatakan, penyakit yang diderita Alm Sudjiadi iyalah STEMI+CHF+DM TYPE II (pembesaran jantung dan kencing manis-red). Meski para dokter telah berupaya semaksimal mungkin ternyata takdir berkata lain. Pada pukul 21.45 setelah sebelumnya mendapatkan perawatan, beliau telah berpulang.
"Intinya kami telah berusaha dan turut berduka atas berpulangnya Almarhum Drs Sudjiadi. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggakkan diberi ketabahan" imbuhnya.