masukkan script iklan disini
POSMETRO, PALI - Pasca diguyur hujan dalam dua hari terakhir mengakibatkan Sungai Lematang yang membelah Kota Prabumulih dan Kabupaten Pali meluap dan menggenangi seluruh desa yang berada didekatnya. Perekonomian puluhan desa di Pali dan beberapa diantaranya di Kota Prabumulih tampak lumpuh akibat diterjang banjir. Bahkan sejumlah sekolah diwilayah Kecamatan tanah Abang kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa diliburkan.
SD Negeri 03 Tanah Abang misalnya. Pagi ini senin, (24/02/2020) pihak sekolah terpaksa meniadakan agenda rutin upacara bendera lantaran halaman sekolah tergenang air setinggi paha orang dewasa. "Sementara kita tiadakan dulu sehubungan dengan tergenangnya halaman sekolah" ujar Matdarussalam, S.Pd Kepala Sekolah SDN 03 Tanah Abang Kabupaten Pali.
Namun begitu, di beberapa Sekolah yang turut terendam banjir di wilayah Kabupaten Pali terlihat dijadikan sebagai kolam renang dadakan oleh anak-anak sekitar. Mereka yang diliburkan tampak bahagia menikmati banjir dengan memanfaatkan halaman sekolah yang tergenang banjir sebagai lahan untuk berenang dan bermain.
Di tempat terpisah, pagi tadi, terlihat para siswa yang sekolahnya terendam banjir tapi tidak diliburkan tetap berusaha mengibarkan Bendera merah putih sebagai tanda sekolah tersebut tetap beroperasi meski banjir melanda. Semangat belajarr siswa tak surut meski air sungai tetap pasang.
Minggu kemarin, (23/02/2020) Posmetro sempat meninjau lokasi banjir dimulai dari Desa Jerambah besi hingga berakhir di simpang empat menuju Jembatan Penyeberangan PALI - Prabumulih di Payuputat. Seluruh wilayah pedesaan di daerah pinggiran sungai terlihat terendam. Sebahagian petani karet terpaksa harus libur lantaran kebun karet terendam banjir.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar mengatakan bahwa terdapat 10 desa yang berada di bantaran sungai Lematang terkena dampak banjir luapan air sungai Lematang sejak sepekan terakhir akibat tingginya curah hujan.
"Kita akan bantu air bersih dari BPBD dan Damkar kemudian memberikan pelayanan kesehatan serta posko terpadu 1x24 jam, serta melibatkan sejumlah petugas untuk terus memantau pergerakan debit air, " katanya.
SD Negeri 03 Tanah Abang misalnya. Pagi ini senin, (24/02/2020) pihak sekolah terpaksa meniadakan agenda rutin upacara bendera lantaran halaman sekolah tergenang air setinggi paha orang dewasa. "Sementara kita tiadakan dulu sehubungan dengan tergenangnya halaman sekolah" ujar Matdarussalam, S.Pd Kepala Sekolah SDN 03 Tanah Abang Kabupaten Pali.
Namun begitu, di beberapa Sekolah yang turut terendam banjir di wilayah Kabupaten Pali terlihat dijadikan sebagai kolam renang dadakan oleh anak-anak sekitar. Mereka yang diliburkan tampak bahagia menikmati banjir dengan memanfaatkan halaman sekolah yang tergenang banjir sebagai lahan untuk berenang dan bermain.
Di tempat terpisah, pagi tadi, terlihat para siswa yang sekolahnya terendam banjir tapi tidak diliburkan tetap berusaha mengibarkan Bendera merah putih sebagai tanda sekolah tersebut tetap beroperasi meski banjir melanda. Semangat belajarr siswa tak surut meski air sungai tetap pasang.
Minggu kemarin, (23/02/2020) Posmetro sempat meninjau lokasi banjir dimulai dari Desa Jerambah besi hingga berakhir di simpang empat menuju Jembatan Penyeberangan PALI - Prabumulih di Payuputat. Seluruh wilayah pedesaan di daerah pinggiran sungai terlihat terendam. Sebahagian petani karet terpaksa harus libur lantaran kebun karet terendam banjir.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar mengatakan bahwa terdapat 10 desa yang berada di bantaran sungai Lematang terkena dampak banjir luapan air sungai Lematang sejak sepekan terakhir akibat tingginya curah hujan.
"Kita akan bantu air bersih dari BPBD dan Damkar kemudian memberikan pelayanan kesehatan serta posko terpadu 1x24 jam, serta melibatkan sejumlah petugas untuk terus memantau pergerakan debit air, " katanya.