masukkan script iklan disini
POSMETRO, WUHAN - Setelah dikunci selama lebih dari 10 minggu, 11 juta penduduk di Wuhan kini kembali beraktivitas. Penguncian atau lockdown diberlakukan di kota Wuhan sejak 23 Januari dan berakhir pada Rabu (8/4/2020). Wuhan merupakan kota di China tempat virus corona atau Covid-19 pertama kali muncul.
Beberapa kasus awal Covid-19 terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan yang juga menjual hewan-hewan eksotis. Virus mungkin telah berpindah dari hewan yang diperdagangkan di sana ke manusia. Dikutip New York Times (7/4/2020), pembukaan kota itu dilakukan setelah mereka hanya melaporkan 3 kasus baru dalam 3 minggu terakhir. Itu juga sehari setelah China melaporkan tidak ada kematian baru untuk pertama kali sejak Januari.
Dilansir Reuters (10/4/2020), Wuhan sudah bebas dari epidemi ini selama 45 hari terakhir. Sementara itu China mengalami penurunan kasus. Pada Kamis (10/4/2020), kasus yang dilaporkan hanya 42 kasus baru. Turun 63 kasus dari sebelumnya. Meski begitu, kota ini tetap melakukan pengujian atau tes secara teratur. Terutama pada orang yang baru datang untuk mencegah pasien terinfeksi masuk dari luar negeri.
Saat lockdown diakhiri pada 8 April lalu, banyak orang ingin keluar meninggalkan Wuhan. Dikutip SCMP (8/4/2020), penduduk Wuhan sudah bisa melakukan perjalanan keluar masuk kota mulai Rabu (8/4/2020) kemarin
Tapi syaratnya mereka harus memiliki kode QR yang menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan belum berhubungan dengan orang yang dikonfirmasi Covid-19. Sejalan dengan itu, kereta, bus, dan pesawat telah mulai beroperasi dari Wuhan ke pusat kota China Jembatan, jalan raya, kapal feri, dan terowongan juga terbuka lagi. Semua penghalang jalan telah dilepaskan. Tapi kemacetan lalu lintas juga terjadi.
Seperti di persimpangan dekat Stasiun Kereta Api Wuhan. Orang-orang di stasiun mengenakan topi, sarung tangan, kacamata, bahkan pakaian pelindung (APD). Pemandangan itu menurut seorang saksi mata, lebih ramai daripada sesaat sebelum dimulainya penguncian 23 Januari. Sekitar 55.000 orang meninggalkan Wuhan pada hari itu.
Lebih dari 275 layanan transportasi pergi dari Wuhan menuju Shanghai, Shenzhen, Chengdu dan Fuzhou.
Keadaan di dalam kota
Namun di dalam kota, peraturan ketat tentang individu dan bisnis masih ada untuk mencegah virus datang lagi. Pemerintah mendesak semua orang untuk tetap tinggal di rumah. Selain itu sekolah juga masih ditutup. Tanpa diberitahu untuk menjaga jarak atau mengasingkan diri, warga Wuhan sudah otomatis melakukannya. Hal itu karena mereka mengalami wabah corona virus secara langsung. Mereka melihat teman-temannya sakit, bahkan meninggal tepat di depan mata mereka.
Selain itu, banyak toko telah dibuka kembali. Banyak juga yang menaruh barang di depan gerai sehingga pelanggan tidak perlu masuk untuk berbelanja.
Dilansir kompas, di taman-taman di sepanjang Sungai Yangtze, semakin banyak keluarga pergi keluar untuk menikmati sinar matahari dan udara segar.
Bisnis kembali beroperasi
Para lansia sudah mulai berkumpul lagi dalam kelompok kecil. Mereka sekadar mengobrol atau bermain catur China. Bus umum dan kereta bawah tanah mulai beroperasi lagi, walau penumpangnya lebih sedikit daripada biasanya.
Banyak kardus dijumpai di luar kompleks apartemen, karena selama lockdown belanja online meningkat. Sementara itu perusahaan-perusahaan di Wuhan berhati-hati dalam memanggil kembali para karyawannya untuk masuk kerja.
Wakil Wali Kota Wuhan Hu Yabo mengatakan hampir 94 persen atau sekitar 11.000 bisnis telah kembali beroperasi. Sejumlah pabrik mobil yang jadi tulang punggung perekonomian kota juga telah kembali beroperasi, seperti Honda, General Motors, dan Renault. Namun kesuraman tentang ekonomi lokal masih tersebar luas. Sebagian besar sektor pabrik Cina menderita karena pandemi mengurangi permintaan ekspor ke luar negeri.
Beberapa kasus awal Covid-19 terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan yang juga menjual hewan-hewan eksotis. Virus mungkin telah berpindah dari hewan yang diperdagangkan di sana ke manusia. Dikutip New York Times (7/4/2020), pembukaan kota itu dilakukan setelah mereka hanya melaporkan 3 kasus baru dalam 3 minggu terakhir. Itu juga sehari setelah China melaporkan tidak ada kematian baru untuk pertama kali sejak Januari.
Dilansir Reuters (10/4/2020), Wuhan sudah bebas dari epidemi ini selama 45 hari terakhir. Sementara itu China mengalami penurunan kasus. Pada Kamis (10/4/2020), kasus yang dilaporkan hanya 42 kasus baru. Turun 63 kasus dari sebelumnya. Meski begitu, kota ini tetap melakukan pengujian atau tes secara teratur. Terutama pada orang yang baru datang untuk mencegah pasien terinfeksi masuk dari luar negeri.
Saat lockdown diakhiri pada 8 April lalu, banyak orang ingin keluar meninggalkan Wuhan. Dikutip SCMP (8/4/2020), penduduk Wuhan sudah bisa melakukan perjalanan keluar masuk kota mulai Rabu (8/4/2020) kemarin
Tapi syaratnya mereka harus memiliki kode QR yang menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan belum berhubungan dengan orang yang dikonfirmasi Covid-19. Sejalan dengan itu, kereta, bus, dan pesawat telah mulai beroperasi dari Wuhan ke pusat kota China Jembatan, jalan raya, kapal feri, dan terowongan juga terbuka lagi. Semua penghalang jalan telah dilepaskan. Tapi kemacetan lalu lintas juga terjadi.
Seperti di persimpangan dekat Stasiun Kereta Api Wuhan. Orang-orang di stasiun mengenakan topi, sarung tangan, kacamata, bahkan pakaian pelindung (APD). Pemandangan itu menurut seorang saksi mata, lebih ramai daripada sesaat sebelum dimulainya penguncian 23 Januari. Sekitar 55.000 orang meninggalkan Wuhan pada hari itu.
Lebih dari 275 layanan transportasi pergi dari Wuhan menuju Shanghai, Shenzhen, Chengdu dan Fuzhou.
Keadaan di dalam kota
Namun di dalam kota, peraturan ketat tentang individu dan bisnis masih ada untuk mencegah virus datang lagi. Pemerintah mendesak semua orang untuk tetap tinggal di rumah. Selain itu sekolah juga masih ditutup. Tanpa diberitahu untuk menjaga jarak atau mengasingkan diri, warga Wuhan sudah otomatis melakukannya. Hal itu karena mereka mengalami wabah corona virus secara langsung. Mereka melihat teman-temannya sakit, bahkan meninggal tepat di depan mata mereka.
Selain itu, banyak toko telah dibuka kembali. Banyak juga yang menaruh barang di depan gerai sehingga pelanggan tidak perlu masuk untuk berbelanja.
Dilansir kompas, di taman-taman di sepanjang Sungai Yangtze, semakin banyak keluarga pergi keluar untuk menikmati sinar matahari dan udara segar.
Bisnis kembali beroperasi
Para lansia sudah mulai berkumpul lagi dalam kelompok kecil. Mereka sekadar mengobrol atau bermain catur China. Bus umum dan kereta bawah tanah mulai beroperasi lagi, walau penumpangnya lebih sedikit daripada biasanya.
Banyak kardus dijumpai di luar kompleks apartemen, karena selama lockdown belanja online meningkat. Sementara itu perusahaan-perusahaan di Wuhan berhati-hati dalam memanggil kembali para karyawannya untuk masuk kerja.
Wakil Wali Kota Wuhan Hu Yabo mengatakan hampir 94 persen atau sekitar 11.000 bisnis telah kembali beroperasi. Sejumlah pabrik mobil yang jadi tulang punggung perekonomian kota juga telah kembali beroperasi, seperti Honda, General Motors, dan Renault. Namun kesuraman tentang ekonomi lokal masih tersebar luas. Sebagian besar sektor pabrik Cina menderita karena pandemi mengurangi permintaan ekspor ke luar negeri.