masukkan script iklan disini
Pasalnya, Rumah semi permanen miliknya rusak berat dan nyaris rata dengan tanah setelah disapu bersih angin puting beliung Selasa lalu (16/06/2020). Berdasarkan penuturan korban, kejadiannya sore sekitar pukul 16.00 Wib.
Saat itu kata dia, dirinya sedang ada panggilan untuk mengurut pasiennya di Karang Raja. Pas hendak pulang, saat itu huja turun.
"Sebenarnya Bapak yang saya urut itu melarang saya pulang dan meminta menunggu hujan reda dulu baru pulang. Namun begitu, saya memaksa pulang dan menerobos hujan mengenderai sepeda motor mengingat saat itu anak-anak saya tinggal di rumah. Kasihan mereka" ujarnya.
Dalam perjalanan dari Karang Raja ke kediamannya, Mizan mengaku hujannya saat itu semakin lebat disertai angin kencang.
Setiba di rumah, dengan kondisi basah kuyup ia langsung masuk bersamaan dengan motor yang ia tunggangi. Nah tak lama setelah itu, tiba-tiba suara menggelagar mengejutkan seisi rumah. Anak-anaknya histeris manakala atap rumah terbuka seketika dan melayang-layang ke udara tak beraturan.
"Ayah, tolong" pekikan suara anak gadis Mizan meringis kesakitan. Kakinya lecet tertimpa benda yang terjatuh dari langit-langit rumah. Mendengar itu, Mizan sontak melompat kearah suara seraya memeluk putrinya kesayangannya itu.
Seperti gempa bumi, saat ia memeluk anaknya itu, benda kerasyang tak lain batu bata bangunan rumah runtuh dari atas tepat menganai kepalanya. Kepala Mizan pun mengeluarkan darah segar.
Dengan Kondisi terluka ia berusaha mengevakuasi kedua anaknya ke tempat aman dan keluar dari rumah tersebut sembari menunggu cuaca kembali bersahabat.
"Palak saya pecah Bang keno bata yang nyampak dari pucuk. Tapi untungnyo keno palak saya bukan keno budak. Karno saat itu aku meluk dio jadi agak terlindungi. Sudah itu, anak-anak aku bawak keluar karno atap rumah la beterbangan galo" ujar Mizan.
Menurutnya, hanya Motor yang tersisa, lainnya rusak semua akibat basah dan tertimpa bahan bangunan.
"Sehari paska kejadian, Rombongan Lurah sudah datang ke rumah melihat kondisi rumah dan memberikan bantuan berupa sembako. Hanya saja dengan kondisi seperti ini, dimana masih dalam situasi pandemi corona kami belum bisa berbuat apa-apa Bang. Jangankan untuk memperbaiki rumah, makan sehari-hari saja kami sangat kesulitan" ujar Mizan berkeluh.
Dalam kesempatan tersebut, ia sangat berharap perhatian Pemerintah Kota Prabumulih untuk dapat membantu memperbaiki tempat ringgalnya yang rusak akibat disapu angin puting beliung itu. Apalagi lanjut dia, untuk saat ini yang terpenting itu adalah tempat tinggalnya kiranya secepatnya bisa ditempati kembali.
Ditempat terpisah, Lurah Prabujaya Septa saat dikonfirmasi seputar peristiwa angin puting beliung di wilayah kerjanya membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Lurah, Paska kejadian, pihaknya langsung mendatangi korban dan memberikan bantuan sementara berupa sembako.
"Ia benar, korban merupakan warga kita. Sehari setelah kejadian kita langsung mendatangi dan melihat kondisi secara langsung di lapangan dan telah memberikan bantuan sementara berupa sembako. Informasi ini pun sudah kita tindak lanjuti ke Camat bahkan Dinas terkait. Mudah-mudahan secepatnya ada bantuan atau solusi untuk warga kita yang sedang terkena musibah" pungkasnya
Ditempat terpisah, Lurah Prabujaya Septa saat dikonfirmasi seputar peristiwa angin puting beliung di wilayah kerjanya membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Lurah, Paska kejadian, pihaknya langsung mendatangi korban dan memberikan bantuan sementara berupa sembako.
"Ia benar, korban merupakan warga kita. Sehari setelah kejadian kita langsung mendatangi dan melihat kondisi secara langsung di lapangan dan telah memberikan bantuan sementara berupa sembako. Informasi ini pun sudah kita tindak lanjuti ke Camat bahkan Dinas terkait. Mudah-mudahan secepatnya ada bantuan atau solusi untuk warga kita yang sedang terkena musibah" pungkasnya