masukkan script iklan disini
POSMETRO, PRABUMULIH - Sekolah-sekolah di Kota Prabumulih tampak mulai menyiapkan diri pasca penerapan new normal setelah selama 2 pekan menjalani PSBB. Meskipun belum ada kejelasan sekolah akan segera dibuka, beberapa sekolah tampak mulai menerapkan protokol kesehatan secara mandiri.
Menyambut tahun ajaran baru, saat ini Kota Prabumulih sedang mengkaji sistem belajar mengajar di tengah fase new normal. Semisal persiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan mulai saat memasuki sekolah, masuk ruang kelas, jam istirahat hingga siswa pulang ke rumah masing-masing.
Namun sebelum Pemerintah mewujudkan program tersebut, hal ini ternyata sudah terlebih dahulu dirancang oleh salah satu alumni SMPN 1 Kota Prabumulih. Sosok tersebut tidak lain adalah Syamdakir Edi Hamid. Untuk mengurangi rasa was-was para orang tua terhadap kesehatan buah hati saat menimba ilmu di sekolah, Syamdakir telah merancang sistem protokol kesehatan di sekolah saat proses belajar mengajar berlangsung.
Sistem tersebut sejauh ini mengangkat desain bagaimana proses pembelajaran dari awal masuk pintu gerbang sekolah hingga pulang sekolah di fase new normal agar tetap terhindar dari covid-19.
"Mengahadapi fase new normal di dunia pendidikan saat ini kita sudah merancang bagaimana desain penerapan protokol kesehatan saat pembelajaran dari awal masuk pintu gerbang akan dilakukan disenfektan chamber semprot embun, kemudian cek suhu dan penyediaan handsanitizer serta perlengkapan cuci tangan dari wastafel keramik disetiap pintu masuk kelas"ujar Syamdakir kepada POSMETRO.CO.ID.
Syamdakir Edi Hamid yang merupakan alumni SMPN Negeri I Kota Prabumulih itu merasa tergerak untuk menyalurkan bantuan berupa sarana protokol kesehatan (Protkes) demi kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah yang ia pernah menimba ilmu disana selama tiga tahun.
Tidak tanggung-tanggung bantuan yang disalurkan Ketua FKPPI Kota Prabumulih ini berupa 20 wastafel keramik untuk cuci tangan, 3 unit Tedmon plus mesin steam penyemprot disinfektan, 2 unit tedmon beserta instalasi untuk keperluan air cuci tangan, dan satu set disinfektan chamber seprot embun yang telah disetting di pintu masuk gerbang sekolah dengan campuran detol.
"Saat ini sejumlah saran dan prasarana protokol kesehatan tersebut sedang dalam pekerjaan instalasi agar penggunaan nantinya mudah dilakukan. Kita desain sebagus mungkin agar siswa dan tenaga pengajar disana merasa nyaman saat mendidik para siswa dan orang tua di rumah tentunya tidak perlu was-was dengan kondisi kesehatan sang buah hati saat menimba ilmu disekolah" ujar Syamdakir.
Dikatakan, fasilitas yang dirancang dan akan dihibahkan tersebut merupakan fasilitas komplit. Dimana tedmon disenfektan nantinya bakal diletakkan di 3 titik sekolah sehingga petugas sekolah dapat menyemprot disenfektas ke setiap kelas dan halaman setiap hari atau sesuai kebutuhan.
"Fasilitas wastafel juga demikian. pokoknya semua kita rancang komplit yang nantinya wastafel cuci tangan bisa dipakai oleh seluruh siswa setiap ingin cuci tangan dan nantinya wastafel akan diletakkan di depan pintu masuk kelas dan ruangan yang ada di SMPN 1 Kota Prabumulih" paparnya.
Sementara disenfektan chamber lanjut dia akan ditempatkan di pintu gerbang sekolah. Alat ini nantinya berfungsi menyemprot para siswa maupun guru dengan cairan mirip embun saat memasuki lingkungan sekolah. "Alat ini sudah pernah kita lakukan pengujian dan tidak berbahaya sebab air yang mengenai tubuh hanya berupa embun dan campuran bahan disinfektan sebelumnya sudah disesuikan dan yang pasti sangat aman" ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, Protokol kesehatan sekolah itu akan segera diserahterimakan kepada pihak Sekolah SMPN 1 Kota Prabumulih. Sementara saat disinggung pembiyaan untuk proyek tersebut, Syamdakir mengaku menggunakan dana pribadi karna merasa terpanggil sebagai alumni di sekolah tersebut. Syamdakir juga berharap agar apa yang dilakukannya di SMPN 1 Kota Prabumulih bisa kiranya di ikuti oleh Alumni-alumni sekolah lain membantu bekas sekolahnya itu agar terbebas dari pandemi covid-19.
Menyambut tahun ajaran baru, saat ini Kota Prabumulih sedang mengkaji sistem belajar mengajar di tengah fase new normal. Semisal persiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan mulai saat memasuki sekolah, masuk ruang kelas, jam istirahat hingga siswa pulang ke rumah masing-masing.
Namun sebelum Pemerintah mewujudkan program tersebut, hal ini ternyata sudah terlebih dahulu dirancang oleh salah satu alumni SMPN 1 Kota Prabumulih. Sosok tersebut tidak lain adalah Syamdakir Edi Hamid. Untuk mengurangi rasa was-was para orang tua terhadap kesehatan buah hati saat menimba ilmu di sekolah, Syamdakir telah merancang sistem protokol kesehatan di sekolah saat proses belajar mengajar berlangsung.
Sistem tersebut sejauh ini mengangkat desain bagaimana proses pembelajaran dari awal masuk pintu gerbang sekolah hingga pulang sekolah di fase new normal agar tetap terhindar dari covid-19.
Syamdakir Edi Hamid yang merupakan alumni SMPN Negeri I Kota Prabumulih itu merasa tergerak untuk menyalurkan bantuan berupa sarana protokol kesehatan (Protkes) demi kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah yang ia pernah menimba ilmu disana selama tiga tahun.
Tidak tanggung-tanggung bantuan yang disalurkan Ketua FKPPI Kota Prabumulih ini berupa 20 wastafel keramik untuk cuci tangan, 3 unit Tedmon plus mesin steam penyemprot disinfektan, 2 unit tedmon beserta instalasi untuk keperluan air cuci tangan, dan satu set disinfektan chamber seprot embun yang telah disetting di pintu masuk gerbang sekolah dengan campuran detol.
"Saat ini sejumlah saran dan prasarana protokol kesehatan tersebut sedang dalam pekerjaan instalasi agar penggunaan nantinya mudah dilakukan. Kita desain sebagus mungkin agar siswa dan tenaga pengajar disana merasa nyaman saat mendidik para siswa dan orang tua di rumah tentunya tidak perlu was-was dengan kondisi kesehatan sang buah hati saat menimba ilmu disekolah" ujar Syamdakir.
Dikatakan, fasilitas yang dirancang dan akan dihibahkan tersebut merupakan fasilitas komplit. Dimana tedmon disenfektan nantinya bakal diletakkan di 3 titik sekolah sehingga petugas sekolah dapat menyemprot disenfektas ke setiap kelas dan halaman setiap hari atau sesuai kebutuhan.
"Fasilitas wastafel juga demikian. pokoknya semua kita rancang komplit yang nantinya wastafel cuci tangan bisa dipakai oleh seluruh siswa setiap ingin cuci tangan dan nantinya wastafel akan diletakkan di depan pintu masuk kelas dan ruangan yang ada di SMPN 1 Kota Prabumulih" paparnya.
Sementara disenfektan chamber lanjut dia akan ditempatkan di pintu gerbang sekolah. Alat ini nantinya berfungsi menyemprot para siswa maupun guru dengan cairan mirip embun saat memasuki lingkungan sekolah. "Alat ini sudah pernah kita lakukan pengujian dan tidak berbahaya sebab air yang mengenai tubuh hanya berupa embun dan campuran bahan disinfektan sebelumnya sudah disesuikan dan yang pasti sangat aman" ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, Protokol kesehatan sekolah itu akan segera diserahterimakan kepada pihak Sekolah SMPN 1 Kota Prabumulih. Sementara saat disinggung pembiyaan untuk proyek tersebut, Syamdakir mengaku menggunakan dana pribadi karna merasa terpanggil sebagai alumni di sekolah tersebut. Syamdakir juga berharap agar apa yang dilakukannya di SMPN 1 Kota Prabumulih bisa kiranya di ikuti oleh Alumni-alumni sekolah lain membantu bekas sekolahnya itu agar terbebas dari pandemi covid-19.