POSMETRO, OKI - Mulutmu Harimaumu, itulah kata-kata yang tepat untuk melukiskan apa yang tengah dialami seorang oknum pegawai TKS salah satu OPD di Kabupaten Ogan Komering Ilir berinisial HS.
Lantaran ucapannya yang kurang pantas terhadap seorang wartawan, oknum pegawai itu menghadapi kecaman dari Sekber Wartawan Indonesia Kabupaten OKI.
Berdasarkan keterangan wartawan yang bersangkutan, terselip pernyataan yang kurang enak didengar. Bahkan, terdengar kurang pantas keluar dari mulut seorang oknum yang bekerja di sebuah kantor layanan publik. Oknum tersebut mengucapkan, “Babi”.
Ucapan tersebut dilontarkan sang oknum pegawai pada, Rabu (6/4/2022) kemarin.
“Sejatinya, seorang pegawai baik PNS maupun TKS yang bekerja di kantor layanan publik hendaknya tetap dapat menjaga lisannya termasuk dalam memberikan informasi kepada publik yang memang merupakan hak publik/masyarakat,” kata Ketua DPD SWI OKI, Deni Kusnindar, Kamis (7/4/2022).
Diakui Deni, sangat mungkin dalam proses kedatangan wartawan ke OPD tersebut, ada perilaku yang menurut oknum pegawai kurang berkenan. Namun, bagaimanapun ucapan tersebut tidak sepantasnya diucapkan seorang pegawai di kantor layanan publik.
“Bercermin dari peristiwa tersebut, diharapkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga martabat dan kehormatan siapapun,” imbaunya.
Terkait persoalan tersebut, Sekretaris DPD SWI Kabupaten OKI, Rasmiadi menjelaskan bahwa pihaknya secara intensif membina wartawan yang bernaung di bawah organisasi SWI untuk bekerja profesional sesuai UU dan Kode Etik Jurnalistik.
“Kami menyikapi persoalan ini dengan kepala dingin, karena Ibu Krisna berprofesi sebagai wartawan dan juga berada di wadah SWI. Artinya, dia berada di bawah kami (SWI) sehingga kami perlu ambil sikap. Kami tidak bisa membiarkan kawan kami terluka sementara kami diam-diam saja,” kata Adi sapaan akrabnya.
Pada prinsipnya, lanjut Adi, pihaknya mengambil sikap karena menyangkut marwah profesi dan juga organisasi, bukan mau perang habis-habisan tapi ada jalan penyelesaian.
“Dari awal-awal komitmen kami bersama pemerintah daerah, jika pun ada kami mengkritik pemerintah daerah ini tujuannya bukan untuk menghancurkan tapi untuk membangun,” jelas Adi
Ditambahkan Wakil Ketua SWI Kabupaten OKI, Ali Musa, bahwa dalam menyikapi persoalan tersebut perlu diselesaikan dengan kepala dingin. Karena setiap persoalan tidak bisa diputuskan hanya satu kepala alias sendiri.
“Secara kelembagaan, sebagai wakil ketua, saya memberi masukan untuk menjadi pertimbangan, sementara keputusan tetap ada di ketua. Jadi, kita berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kepala dingin. Kami akan mengintrospeksi diri lebih jauh dan dalam, kemudian kami juga berharap oknum pegawai tersebut bisa memahaminya, sehingga kedepan hubungan kita bisa akan lebih baik,” ungkapnya.
Atas insiden tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten OKI, Drs. H. Alamsyah, M.Si saat disambangi Tim DPD SWI Kabupaten OKI yang dipimpin langsung Ketua DPD SWI Kabupaten OKI, Deni Kusnindar menyatakan permohonan maaf atas perilaku bawahannya kepada seluruh insan pers yang bertugas di Kabupaten OKI terutama kepada ibu Krisnawati yang mengalami insiden tidak mengenakkan tersebut.
“Saya mohon maaf, karena tidak bisa membimbing anak buah dengan baik,” ungkap Alamsyah.
Dihadapan para pengurus DPD SWI Kabupaten OKI, Alamsyah meminta HS meminta maaf kepada ibu Krisnawati dan tidak ada dendam kedepannya.
“Saya berharap hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, tidak terjadi lagi emosi apapun dalam setiap menghadapi permasalahan apapun menyangkut nama baik dinas,” pungkasnya.