POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Peristiwa tragis terjadi di Desa Tanjung Menang, Kota Prabumulih, ketika sebuah pipa jaringan gas kota bocor dan memicu kebakaran hebat. Insiden ini mengakibatkan dua anak-anak mengalami luka bakar serius dan harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih untuk perawatan medis yang mendesak.
Salah satu korban dari kejadian ini adalah seorang bocah bernama Alfis bin Idris berusia 8 tahun. Saat ini, dia sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Prabumulih. Menurut keterangan dokter yang merawatnya, Alfis menderita luka bakar serius di wajah, kaki, dan bagian pinggangnya. Keadaannya yang kritis menuntut perhatian medis yang mendalam untuk memulihkan kondisinya.
Informasi yang dapat dihimpun POSMETRO.ID, kejadian bermula saat pipa gas rumah tangga di Desa Tanjung Menang mengalami kebocoran, Sabtu (15/07/2023). Kebocoran di bekas penggalian tersebut kemudian memicu kebakaran yang cepat merambat dan menyulut api. Kobaran api yang besar menyebabkan ketakutan dan kepanikan di antara warga setempat. Pasalnya, di dekat kobaran api juga ada pipa minyak milik PT. Pertamina.
Sayangnya, Alfis dan seorang anak lainnya yang berada di sekitar lokasi kebakaran tidak dapat melarikan diri tepat waktu. Keduanya terperangkap di dalam kobaran api saat sedang bermaib sebelum akhirnya diselamatkan oleh warga. Begitu, luka-luka bakar yang diderita oleh Afis dan temannya cukup parah.
Kepala Desa Tanjung Medang Asmedi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan peristiwa tersebut. Ia bahkan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait baik PD.Petro Prabu maupun pihak pertamina dalam upaya penanggulangan kebocoran.
Menyangkut dua korban yang saat ini sedang manjalani perawatan akibat luka bakar yang diderita saat kebakaran terjadi, Asmedi menghimbau kepada penanggungjawab penggalian pipa maupun PD.Petro Prabu untuk menanggung biaya perawatan korban.
"Iya alhamdulilah kobaran api sudah berhasil dipadamkan setelah berkoordinasi dengan pihak PT.Pertamina dan Petro Prabu. Saat ini sedang dilakukan perbaikan kebocoran dan sementara waktu aliran gas rumah tangga di kawasan ini diputus saat proses perbaikan berlangsung" ujar Asmedi.
Tidak lupa Asmedi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi korban dan meminta kepada pihak berwenang untuk menginvestigasi penyebab kebocoran pipa Jargas ini. Kemudian ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kebocoran pipa gas rumah tangga dan segera melaporkan jika ada indikasi kebocoran.
Ditempat terpisah, keluarga korban meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengetahui penyebab pasti kebocoran dan bertanggungjawab atas penderitaan para korban kebakaran.
Hal senada juga disampaikan oleh keluarga korban lainnya agar Pemerintah memperketat pengawasan terhadap instalasi dan pemeliharaan pipa gas di wilayah tersebut guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Jika tidak lanjutnya, kebocoran pipa gas bisa menjadi ancaman serius yang dapat memicu kebakaran dan menimbulkan korban jiwa.
"Kita berharap Pemerintah mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengawasi dan memastikan keamanan instalasi jaringan pipa gas. Jangan asal dikerjakan kemudian ditinggalkan begitu saja yang bisa berakibat fatal sebagaimana kejadian hari ini" pungkasnya.
Tidak lupa ia berharap kedua korban yang saat ini sedang dirawat di RSUD Prabumulih dapat segera pulih dan sembuh sepenuhnya.