POSMETRO.ID | TEBING TINGGI - Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi mengajak semua elemen untuk turut serta peduli dalam rangka program pengentasan stunting, khususnya di Kota TebingTinggi.
Ajakan tersebut disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tebing Tinggi, Kamlan Mursyid kepada seluruh kepala OPD, Forkopimda, pihak rumah sakit, untuk ikut serta mengatasi masalah asuh anak kurang bergizi dan asuh anak stunting, serta keluarga beresiko stunting, saat rapat Komitmen menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Bapak Asuh Keluarga Beresiko Stunting (BAKRS) di Balai Kota, Selasa (15/7/2023).
Dijelaskan Pj Sekda, sesuai target pemerintah secara nasional, angka stunting diharapkan dibawah 14 persen. Sementara di Kota Tebing Tinggi angka stunting 19,13 persen.
"Berarti ada sekitar 5 persen stunting yang harus kita tuntaskan sesuai target nasional. Bagaimana menyelesaikan target tersebut, ini yang harus kita turunkan dan diharapkan turun, minimal kita sama dengan nasional," harapnya.
Kamlan juga mengajak, bagaimana peduli terhadap keluarga yang kekurangan yang beresiko stunting dan anak yang kurang bergizi dan anak stunting, sesuai dengan program nasional dari pemerintah pusat.
"Program ini dari Bapak Presiden, jadi kita semua harus tindaklanjuti program ini oleh seluruh provinsi dan kabupaten/ kota. Hal ini sudah dirapatkan dengan rapat sebelumnya, oleh sebab itu pada hari ini kita semua tindaklanjuti," jelasnya
Kamlan yakin hal ini akan terpenuhi, jika semua elemen bekerjasama. Di juga menegaskan kepada Kepala Dinas terkait agar lebih fokus terhadap penanganan stunting.
"Saya ingatkan kepada Kepala Dinas PPKB dan Dinas Kesehatan, serta yang hadir pada rapat hari ini, saya percaya kalau kita bersama bisa selesaikan stunting sebanyak 73 orang. Apalagi kondisi dari 73 orang itu tidak seluruhnya parah dan prihatin," pesan Pj Sekda
Usai rapat, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan bersama, perjanjian asuh anak stunting dan asuh keluarga beresiko stunting.- (IAG)
.jpeg "Penegakan Hukum Kasus Kekerasan Pada Anak di Polres OI Dinilai Lamban")
