POSMETRO.ID | TEBING TINGGI - Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Dinas Lingkungan Hidup, menggelar Sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023, di Aula gedung Balai Kota, Jalan Sutomo, Kota Tebing Tinggi, Kamis (10/8/2022).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi, Syarmadani, memgawali arahannya menyampaikan, kegiatan ini banyak sisi positifnya yang mana dalam kehidupan keseharian banyak bersinggungan dengan lingkungan hidup.
"Paling tidak ada urusan dengan tanah, perairan, udara, sementara lingkungan hidup yang kita hidup didalamnya memiliki keterbatasan dan akan berkurang dari waktu ke waktu dengan perubahan iklim yang terjadi," kata Syarmadani.
Karenanya, Pj. Wali Kota berharap kiranya program ini bukan hanya seremonial tapi nyata menjadi bagian karakter kita semua termasuk anak keturunan, supaya daya tahan lingkungan ini bertahan sampai generasi seterusnya.
"Ini memang bukan pekerjaan instan, kita perlu sosialisasi terus. Apapun intinya yang kita lakukan pertama mengurangi tekanan kepada lingkungan hidup. Kedua, menambah lahan penghijauan, mengurangi sampah, mengurangi penggunaan energi berlebihan," sebutny.
"Marilah kita bersama menjaga mulai dari lingkungan kita keluarga, kantor, sekolah. Mudah-mudahan daya lingkungan ini bisa semakin panjang dan lingkungan hidup pun bersahabat sama kita," sambung Pj Wali Kota.
Sedangkan Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Dinas LHK Sumut, Tengku Dianingrum, selaku narasumber mengatakan, ada dua kriteria lokasi Proklim, yakni terdapat aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada lokasi yang diusulkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan selama lebih dari dua tahun.
"Dan telah terbentuk kelembagaan kelompok masyarakat sebagai penggerak kegiatan dan berjalan secara aktif di lokasi yang diusulkan serta adanya berbagai aspek pendukung yang dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal," jelas Tengku Dianingrum.
Adapun manfaat Proklim, lanjutnya, memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan perubahan iklim secara global termasuk pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca baik secara Nasional (29 persen pada tahun 2030) maupun internasional, kemudian meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim.
"Serta tersedianya data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta potensi pengembangannya ditingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim," paparnya.
Sebelummya, Kadis Lingkungan Hidup kota Tebing Tinggi, Muhammad Hasbie Ashhiddiqi, melaporkan, saat ini Kota Tebing Tinggi sudah memiliki 2 kampung iklim yang telah diverifikasi dan validasi oleh DLHK Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yakni Kelurahan Lalang dan Kelurahan Pinang Mancung.
"Pembentukan kampung iklim ini seminimalnya telah memenuhi kriteria adaptasi dan mitigasi selama kurang lebih satu tahun terakhir," katanya.
Hasbie juga menyampaikan, sosialiasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan sehingga seluruh pihak terdorong untuk melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim serta memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi gas rumah kaca yang saat ini merupakan salah satu indikator kinerja Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
"Pembentukan kampung iklim ini harus mendapat dukungan dari pihak Kecamatan dan Kelurahan, karena warga dan wilayah ada di Kelurahan serta stakeholder lain," kata Hasbie.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan Pernyataan Lima Camat se-Kota Tebing Tinggi, penyerahan sertifikat Proklim untuk Kelurahan Lalang, penyerahan tong sampah dan penyerahan sertifikat Duta Lingkungan kepada SMA Negeri 1.- (IAG)
.jpeg "Penegakan Hukum Kasus Kekerasan Pada Anak di Polres OI Dinilai Lamban")
