• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Siswa Keracunan Makanan, Pihak Sekolah Tegaskan Siap Bertanggungjawab

    09 November 2023, November 09, 2023 WIB Last Updated 2023-11-09T10:24:30Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID, PRABUMULIH - Kasus keracunan makanan yang menimpa pulahan siswa SD IT dan SMP IT Yayasan Ishlahul UMMAH Prabumulih siang tadi, Kamis (09/11/2023) mengundang perhatian serius Masyarakat Kota Prabumulih terkhusus orang tua siswa.


    Informasi terakhir yang diterima POSMETRO.ID, Petugas Dinas Kesehatan Kota Prabumulih dibantu pihak sekolah telah berhasil mengevakuasi Korban ke beberapa Rumah Sakit di Kota Prabumulih. Para korban ada yang dirawat di RS Pertamina, RSUD Prabumulih dan RS. Ar Bunda Kota Prabumulih. Para korban juga guru yang keracunan makanan saat ini tercatat sebanyak 106.



    Mereka yang dirawat di Rumah Sakit berbeda. Di RS Ar Bunda sebanyak 50 orang, RSUD Prabumulih 48 Orang dan RS Pertamina 8 Orang. Untuk penyebab keracunan hingga saat ini diperkirakan akibat mengkonsumsi kue Sus. Kue tersebut menurut Manajemen Yayasan Ishlahul UMMAH Prabumulih dalam konferensi Persnya mengungkapkan dibuat sendiri sebagaimana mestinya.



    Menyangkut peristiwa yang terjadi, Manajemen mengungkapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya. "Kepada seluruh masyarakat Kota Prabumulih kami meminta doanya, ini musibah dan tidak ada satu orangpun yang menghendaki kejadian ini. Untuk itu dengan setulus hati kami meminta maaf terkhusus kepada orang tua siswa" ujar Ketua Yayasan Fasmawati seraya menegaskan pihaknya bertanggungjawab atas kejadian.



    Menurutnya, sample kue sus saat ini telah diserahkan ke Petugas Dinas kesehatan untuk dilakukan penyelidikan. Dari kasus yang terjadi pihak yayasan juga berharap ada hikmah dibalik peristiwa tersebut dan kembali menekankan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada orangtua siswa. 


    Dikatakan, kue dimaksud adalah olahan sendiri sebagaimana para ibu di rumah membuat makanan olahan. Kami merasa pengolahan yang dilakukan sangat baik sehingga jujur saja kami sangat terkejut begitu pihak sekolah menginformasikan banyak siswa yang mengalami keracunan, ujar Fasmawati. Begitu lanjutnya pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan investigas dari peristiwa yang terjadi.



    Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Prabumulih yang langsung bergerak ke lokasi kejadian mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pihak sekolah tentang apa saja penyebab awal para siswa mengalami gangguan kesehatan. 


    "Iya, Kami baru saja mendapatkan info khususnya dari orang tua siswa terkait adanya laporan keracunan makanan di sekolah dalam hal ini dua sekolah di bawah yayasan yang sama satu di Kelurahan Karang Raja satunya lagi di jalan Sangkuriang Keluraha Muara Dua.  Dari total keseluruhan korban bisa dipastikan 90% itu mengalami gejala adapun gejalanya gejala berat dan gejala ringan" ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih dr. Hesty Widyaningsih melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Joko Listiano SKM.


    Dikatakan, Dinas kesehatan telah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan penyebab apa-apa saja yang bisa mengkontaminasi makanan ini sehingga menyebabkan keracunan. "Tadi kami sudah juga mengunjungi tempat pengelolaan makanan sekaligus memberikan edukasi terhadap pembuat makanan dan mengambil beberapa sampel. Sample dimaksud yang terindikasi penyebab keracunan adalah snack. Sebab sebelum makan siang mereka mengkonsumsi snack. Kemudian ada makanan pabrikan berupa biskuit dari pasaran. Masa berlakunya tertera tahun 2025 meski demikian tetap kita ambil untuk di periksa guna memastikan apa saja yang terkandung didalamnya sehingga menyebabkan para siswa ini menjadi keracunan" imbuhnya


    Joko menambahkan, dari peristiwa yang terjadi, pihak sekolah mengaku bertanggung jawab dalam pembiayaan perawatan korban yang dirawat di rumah sakit umum dan rumah sakit lainnya. Disinggung hasil pemeriksaan sampel, Joko mengaku baru bisa diketahui dua hari kedepan. " Paling cepat itu 2 hari tergantung B3L nya. Sebab mereka juga melayani permintaan pemeriksaan sampel semua Kabupaten Kota di Sumsel. Paling cepat itu 2 hari paling lama 3 hari. Nanti setelah hasil pemeriksaan selesai akan kita infokan ke media" pungkasnya. Jun M

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS