• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Targetkan Kabupaten Ogan Ilir Jadi Produsen Serat Nanas Terbesar di Indonesia

    15 November 2023, November 15, 2023 WIB Last Updated 2023-11-15T09:18:16Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID, OGAN ILIR -Kabupaten Ogan Ilir dikenal sebagai daerah penghasil produk kerajinan pertanian unggulan di Sumatera Selatan. Salah satunya adalah nanas yang tak hanya dapat diolah menjadi produk makanan maupun minuman, namun juga produk kerajinan yang bernilai tinggi.


    Bupati Panca Wijaya Akbar bermaksud memajukan industri serat nanas di Ogan Ilir.Bupati Panca Wijaya Akbar bermaksud untuk memajukan industri serat nanas di Ogan Ilir, ia beserta jajaran telah mengunjungi beberapa sentra pengolahan nanas di Indonesia untuk mempelajari industri tersebut.


    “Serat nanas bukan hanya untuk memperoduksi bahan untuk pakaian, bisa juga tas, sepatu. Saya sudah lihat keliling Indonesia,” Ujar Bupati. 


    Bupati Panca menyebut Ogan Ilir sangat berpeluang menjadi penghasil serat nanas terbesar di Indonesia. Bukan tanpa alasan, secara kuantitas, 96 persen produksi nanas di Sumatera Selatan berasal dari daerah Ogan Ilir. “Harapannya Ogan Ilir bisa contoh produksi nanas terbesar di Indonesia,” ujar Panca.


    Ia menekankan kepada Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) untuk membuat program edukasi bagi pelaku UMKM seperti pengolahan serat nanas. Mengingat banyaknya petani nanas yang ada di Kabupaten Ogan Ilir, diharapkan pengembangan industri serat nanas dapat membantu kesejahteraan petani.


    “Untuk setiap hektar lahan nanas, dari pelepahnya bisa mendapat (keuntungan) Rp 3 juta per bulan. Itu di luar (pengolahan) buah,”Jelas Bupati Panca.


    Untuk mendukung kegiatan petani, Pemkab Ogan Ilir telah menyalurkan delapan unit alat produksi serat nanas tradisional. Di samping itu, edukasi perihal kemasan juga dinilai perlu agar menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Dengan demikian produk UMKM Ogan Ilir dapat diterima di pasaran dan dapat bersaing dengan produk-produk lainnya di Indonesia, bahkan menjadi contoh.

    “Diharapkan pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya baik dari sisi pengolahan maupun pemasaran produk,” ujar Panca.


    Salah satu sentra pengolahan serat nanas di Ogan Ilir ada di Desa Kayu Ara, Kecamatan Rambang Kuang. Barang jadi hasil olahan serat pelepah nanas tersebut bahkan merambah pasar mancanegara atau diekspor ke luar negeri. Sumardi, salah satu produsen serat nanas menyebut proses pengolahan serat dengan menggunakan bahan yang bagus demi hasil makanan yang bagus pula.


    “Daun nanas yang kami olah ukurannya paling pendek 65 cm dan harus daun tua yang tidak ada bercak kuning,” kata Sumardi diwawancarai terpisah.


    Setelah disortir, daun nanas diekstraksi atau proses penggilingan, kemudian direndam dan dicuci.Terakhir, serat daun nanas dijemur hingga kering dan dikemas sesuai kebutuhan pemesan. “Kalau cuaca bagus, proses pengolahan sampai penjemuran itu satu hari saja selesai,” terang Sumardi.


    Untuk seratus kilogram daun nanas, bisa menghasilkan serat kasar sebanyak empat hingga lima kilogram. Serat daun nanas dari Kayu Ara dikirim ke daerah Sumatera Selatan seperti Prabumulih dan barang jadinya diekspor ke Singapura.


    “Serat daun nanas bisa diolah jadi busana, aksesoris, boneka. Barang jadi dari Prabumulih diekspor ke Singapura,” ujar Sumardi.


    Menurutnya, daun nanas memiliki manfaat yang banyak. Selain menjadi serat kain, limbahnya dapat diolah menjadi pupuk kompos dan pakan ternak. “Untuk harga serat daun nanas hasil produksi kami di Desa Kayu Ara ini dipatok Rp 60 ribu per kilogram,” jelas Sumardi.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS