• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    TKD Prabowo-Gibran Gelar Konsolidasi Tanpa Cak Arlan

    19 Desember 2023, Desember 19, 2023 WIB Last Updated 2023-12-19T14:16:01Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID, PRABUMULIH - Kemana Cak Arlan di Gelaran Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran? Iya pertanyaan tersebut menyeruak di sebagian kalangan pengamat dan tamu undangan di acara Konsolidasi TKD Prabowo-Gibran di Grnad Nikita Hotel, Selasa (19/12/2023). Sebab bukan rahasia umum, Cak Arlan yang menyandang status sebagai Panasehat di Partai Gerindra Prabumulih termasuk loyalis berat Capres Prabowo. Bahkan kerap digadang-gadang bakal maju sebagai Cawako Prabumulih 2024 melalui jalur Partai Gerindra. Selain itu, saking ngefans dengan Prabowo, Cak Arlan mendelegasikan Putri Kesayangannya untuk maju sebagai Calon Legislatif dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan 2 Kota Prabumulih.



    Aktifitas Cak Arlan setelah putrinya masuk DCT di KPU Kota Prabumulih terus berlanjut bersama Gerindra untuk membuktikan ia loyalis Prabowo. Bahkan tak jarang ia turun ke lapangan untuk bersosialisasi dengan masyarakat memperkenalkan putri kesayangan sebagai Caleg Partai Gerindra Kota Prabumulih. Kemudian menyediakan tempat untuk Konsolidasi pemantapan gerakan Prabowo Presiden di Yard miliknya di Jalan Lingkar Timur Kelurahan Sukaraja Kota Prabumulih.



    Tak Cukup sampai disitu, Saking Prabowonya Cak Arlan ia tidak sungkan untuk membantu masyarakat sekitar baik materi maupun berupa fisik bangunan seperti jalan, masjid dan jembatan. Tak sungkan ia juga dengan suka rela menerjunkan alat berat miliknya untuk memudahkan warga yang kesulitan akses jalan. Ya, itulah H. Arlan putra asli Kota Prabumulih Loyalis Prabowo yang terkesan dilupakan belakangan.



    Mengapa tidak, di agenda sebesar sekelas Konsolidasi Pemenangan Capres Prabowo-Gibran tingkat Kota ia sendiri tak terlihat hadir di tempat. "Kemana H. Arlan?" tanya simpatisan sekali lagi pada acara Konsolidasi.



    Data yang dapat dihimpun POSMETRO.ID, Aktifitas Cak Arlan belakangan tak terpantau diawali dari pembentukan dan pemilihan ketua TKD Prabowo-Gibran Kota Prabumulih. Pembentukan yang di inisiasi oleh Ketua-Ketua DPC Partai Pendukung di Kota Prabumulih itu ternyata tidak sepakat mengangkat Cak Arlan Sebagai Ketua TKD. Komposisi Partai Gerindra Kota Prabumulih sendiri dalam hal ini tidak terlihat dalam struktur Inti. Lepas sebagai Ketua TKD, Jabatan Sekretaris juga di isi oleh Golkar.



    Pertemuan yang berlangsung alot itu cukup menyita perhatian sebab Partai Gerindra dan Pendukung Arlan seolah tak memiliki kekuatan dalam Forum untuk menjadikan dirinya sebagai ketua TKD Prabowo-Gibran Prabumulih. Lantas apa yang salah dengan Arlan? Menurut Pengamat Politik Kota Prabumulih, Power Ketua DPC Gerindra Prabumulih tak setangguh power ketua Partai pendukung lainnya. 



    Sebagai Ketua DPC dari suatu partai politik tentu saja wajib memiliki pengaruh dan kekuatan karena bisa memobilisasi dukungan partai secara langsung. Meskipun Partai Gerindra adalah partai yang dimiliki oleh Prabowo, namun dalam kasus ini, Cak Arlan yang didukung oleh Prabowo tidak berhasil memenangkan posisi ketua TKD. "Ini menunjukkan bahwa power dari ketua DPC Partai Gerindra di Prabumulih tidak sekuat ketua Partai Demokrat dalam mendapatkan dukungan bagi calon ketua TKD"ujar Pohan Maulana, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kota Prabumulih.




    Menurut Pohan, Pengaruh Personal dan Networking juga sangat penting dimana Power dalam politik juga bisa berasal dari pengaruh personal seseorang di dalam lingkungan politik, serta jaringan yang dibangunnya. Ridho Yahya mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar atau memiliki koneksi yang kuat dengan ketua-ketua Partai terlibat dalam pemilihan tersebut terlebih ia merupakan adik kandung Penasehat Partai Gerindra tingkat Pusat dan mantan Walikota Prabumulih sehingga pengaruhnya cukup diperhitungkan jika diangkat sebagai Ketua TKD.



    "Kemudian yang kedua adalah dukungan Masyarakat atau Kelompok Pendukung. Terkadang, kekuatan politik seseorang juga bergantung pada dukungan yang dimilikinya dari masyarakat atau kelompok pendukung. Yang pasti Ridho Yahya memiliki popularitas atau dukungan yang cukup kuat dari berbagai segmen yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan"papar Pohan.



    kemudian yang tidak kalah penting lanjutnya adalah Finansial. Finansial bisa menjadi salah satu aspek dari power dalam politik, terutama untuk memobilisasi kampanye, memperluas jaringan, atau bahkan memberikan insentif kepada para pendukung.



    Kepada Cak Arlan, Pohan mengharapkan agar dapat menerima keputusan dengan Lapang Dada. Sebab keputusan tersebut merupakan bagian dari proses demokratis dan bukanlah penilaian atas nilai atau kapabilitas pribadi. "Yang terpenting tentunya, hal ini merupakan peluang untuk Belajar memperluas jaringan, meningkatkan kemampuan bernegosiasi, atau memperbaiki strategi" imbuh Pohan.



    Pohan yang memandang Cak Arlan sebagai figur dan tokoh masyarakat yang baik tidak lupa menghimbau agar Arlan tetap Fokus pada kontribusi positif. "Meskipun tidak terpilih sebagai ketua TKD, tentu masih banyak cara untuk memberikan dampak positif dan membangun reputasi yang kuat di lingkungan politiknya. Tetap menunjukkan sikap yang sportif jangan pernah menyerah teruslah berkontribusi sebab dalam politik, ada banyak jalan yang bisa ditempuh sebagaimana Prabowo Subianto dalam perjalanan karirnya. Sikap yang baik dan menjaga hubungan yang positif dapat membantu memperkuat posisinya di masa depan" pungkas Pohan.



    Hal senada juga disampaikan oleh salah satu simpatisan Cak Arlan. Pria yang berada pada poros Arlan dalam ajang pemilihan Ketua TKD beberapa minggu lalu berharap bahwa ketidakhadiran Arlan di Konsolidasi TKD Prabowo-Gibran bukan karena soal pemilihan TKD. Ia mengaku Arlan merupakan sosok tokoh yang berjiwa profesional dan santun terhadap semua kalangan sehingga ketidakhadirannya di tempat ini adalah karena pekerjaan. 



    "Saya sangat memahami beliau. Dan jujur Partai Gelora adalah salah satu Partai yang tidak setuju jika Ketua TKD diberi ke orang lain selain Cak Arlan. Beliau tidak hadir mungkin karena kesibukan pekerjaan dan beliau masih berada di poros Prabowo-Gibran" ujar Pengurus Partai Gelora Prabumulih itu meyakinkan.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS