POSMETRO.ID|PRABUMULIH - Dirjen PUPR, Iwan Suprianto, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa dalam proyek pembangunan Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA). "Alhamdulillah, proyek ini berhasil mengurangi backlogger sebanyak 9,9 juta unit, dengan harapan mencapai target hingga tahun 2023" ujarnya dalam acara Pemasangan Peneng dan Baut Topping Off di Lokasi Pembangunan RITTA Perumahan RITTA Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih, Rabu (10/01/2024).
Dalam sambutannya, Iwan Suprianto menekankan pentingnya membangun rumah yang tahan gempa sebagai tanggapan terhadap bencana di wilayah-wilayah rawan, terutama gempa. Ia juga menyoroti kewajiban terhadap lingkungan, menekankan desain pasif yang memenuhi kriteria bangunan hijau.
"Konsep rumah inti yang dapat bertumbuh menjadi fokus utama, memungkinkan penambahan ruangan seiring pertumbuhan keluarga. Namun, Iwan Suprianto juga mengakui tantangan besar yang dihadapi, termasuk backlogger dan 26 juta rumah yang belum layak huni di Indonesia"ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Iwan juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung pembangunan perumahan melalui semangat kolaborasi. Tema kolaborasi menjadi fokus dalam upaya mengatasi persoalan perumahan, dan proyek-proyek seperti Ritta menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi lintas sektor,
Pemerintah daerah turut mendapat apresiasi atas keterlibatannya dalam menyediakan lahan, mempercepat antrian bantuan, dan mengambil peran dalam kebijakan afirmatif untuk kelompok yang membutuhkan.
Iwan Suprianto menggarisbawahi pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaan lingkungan sekitar perumahan. Ia mendorong pemanfaatan lahan potensial, penanaman tanaman produktif, dan perhatian terhadap kebersihan lingkungan.
Dalam konteks kebutuhan dasar, Iwan Suprianto menyebutkan bahwa air dan sanitasi tetap menjadi prioritas. Kolaborasi dengan berbagai lembaga, termasuk perusahaan semen dan Pramuka, menjadi kunci sukses dalam menyediakan sumber daya dan dukungan.
Sebagai langkah ke depan, Dirjen PUPR kata dia mengusulkan agar pola kolaborasi yang terbentuk di proyek Ritta dapat diterapkan di tingkat provinsi dan kabupaten. Ia menyampaikan harapan agar komitmen untuk menyelesaikan permasalahan perumahan dapat menjadi dorongan bagi semua pihak.
Diakhir sambutannya, ia menegaskan bahwa pembangunan rumah tidak hanya tentang hari ini, melainkan investasi untuk masa depan. Kolaborasi diharapkan terus berlanjut guna meningkatkan kualitas rumah dan memberikan manfaat bagi seluruh penghuni, serta menciptakan rumah-rumah yang tidak hanya terbangun fisik, tetapi juga terpelihara dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Walikota Prabumulih H. Elman ST mengaku siap dalam kolaborasi yang dimaksud oleh Dirjen PUPR. Sebab kata dia Kota Prabumulih telah lebih dulu melaunching program bedah rumah bagi masyarakat tidak mampu melalui zakat infak pegawai bekerjasama dengan Baznas Kota Prabumulih.
"Terimakasih kepada Bapak Dirjen PUPR yang selama ini konsisten membantu Pemerintah Kota Prabumulih menyediakan rumah bagi masyarakat tidak mampu sebagaimana ratusan unit rumah bagi komunitas petugas kebersihan Kota Prabumulih di wilayah anak Petai Prabumulih Utara. Alhamdulilah rumah tersebut sangat bermanfaat bagi mereka yang memang belum memiliki rumah" ujar Elman.
Terakhir Elman tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dirjen PUPR. "Selamat datang di Kota Prabumulih dan terima kasih atas bantuan Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa ( RITTA) semoga bermanfaat untuk masyarakat" pungkasnya.
Pantauan Posmetro, terdapat 2 tahapan pembangunan di pemukiman RITTA. Tahap 1 telah terbangun 4 unit dan 60 unit dalam proses pembangunan tahap 2, Perumahan RITTA volume 6x3 M (Type 18 M 2) dengan jumlah bantuan Rp 35.000.000 per unit Rumah.
Kegiatan dihadiri Pimpinan PT Pertamina Asset 2, PT Pertasamtan Gas, Pimpinan Bank Sumsel Babel Cab.Prabumulih, Seluruh kepala OPD, Camat Prabumulih Selatan, Lurah sukaraja, dan Forkopimda kota Prabumulih,
.jpeg "Penegakan Hukum Kasus Kekerasan Pada Anak di Polres OI Dinilai Lamban")
