• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Asing Soroti Kemampuan Su-27 Indonesia

    20 Februari 2024, Februari 20, 2024 WIB Last Updated 2024-02-20T06:15:44Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID  | JAKARTA - Sejauh ini, kekuatan udara Indonesia masih bergantung pada jet tempur generasi 4. Dalam inventarisnya, Indonesia mengoperasikan 33 pesawat tempur F-16 Falcon seri A, B, C, dan D. Pesawat-pesawat tempur buatan AS ini telah bergabung dengan TNI sejak tahun 1988. Selain itu, Indonesia juga memiliki 11 pesawat Suhkoi Su-30 MK2 Flanker buatan Rusia yang bergabung dengan TNI sejak tahun 2013. Terdapat juga 5 pesawat Sukhoi Su-27 yang tiba di Indonesia pada tahun 2009, seperti yang dilaporkan di laman indonesia.go.id pada Senin (19/2/2024).




    Meskipun masih termasuk generasi keempat, performa jet tempur Indonesia memiliki kualitas yang tidak boleh dianggap remeh. Khususnya, pesawat Sukhoi Su-27 yang dianggap handal. Kehebatan jet tempur Indonesia tersebut bahkan pernah mendapat perhatian dari media Vietnam, yaitu laodong.vn, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan April 2024. Situs tersebut menyatakan bahwa Sukhoi Su-27 adalah jet tempur Soviet yang unik dan diproduksi pada tahun 1977.



    Dimulai dari F-14 Tomcat yang diproduksi pada tahun 1970, F-15 Eagle pada tahun 1972, F-16 Fighting Falcon, hingga F/A-18 Hornet. Keunggulan Su-27 terletak pada jangkauan senjata yang luas dan berat serta kemampuan manuver yang sangat gesit dan fleksibel. Su-27 secara rutin menjalankan misi superioritas udara.




    Namun, kehebatan Su-27 juga terletak pada kemampuannya untuk melaksanakan hampir semua misi tempur. Dari desain dasar Su-27, beberapa pengembangan lain telah dilakukan. Su-33 'Flanker-D' merupakan pesawat tempur pencegat pertahanan armada yang dikembangkan dari desain Su-27. Hal yang sama berlaku untuk jet tempur Su-30. Su-30 adalah pesawat tempur multi-peran, berpenumpang dua, dapat beroperasi di segala cuaca, yang mengkhususkan diri dalam pertempuran udara dan misi intersepsi jarak jauh. Versi yang dikembangkan lebih lanjut meliputi versi pembom tempur Su-34 'Fullback'.




    Tentang versi pesawat tempur pertahanan udara Su-35 'Flanker-E', yang telah ditingkatkan dengan fitur luar biasa di semua bidang. Su-27 adalah pesawat yang sangat besar, sehingga untuk mengurangi bobot strukturalnya. Pesawat tempur ini menggunakan sejumlah besar titanium, sekitar 30%, lebih banyak daripada pesawat lain pada saat itu.




    Su-27 dilengkapi dengan tampilan head-up (HUD) yang terintegrasi dan tampilan helm pilot, serta kompatibel dengan rudal R-73, kelincahan, dan aspek lainnya. Fitur-fitur ini menjadikan Su-27 sebagai salah satu pesawat tempur jarak dekat terbaik di dunia




    Su-27 dikerahkan dalam Angkatan Pertahanan Udara Soviet (PVO) dan Penerbangan Garis Depan. Ketika beroperasi di Angkatan Pertahanan Udara Soviet (V-PVO), peran utamanya adalah untuk mencegat dan menggantikan pesawat tua seperti Sukhoi Su-15 dan Tupolev Tu-28. 'Flanker' memang memiliki kemampuan membawa senjata udara-ke-darat.




    Namun saat beroperasi di Frontline Aviation, perannya bukanlah untuk memberikan dukungan udara jarak dekat atau superioritas udara di medan perang. Jet tempur kuat tersebut diberikan tugas interdiksi udara, dengan misi menyeberangi garis musuh untuk menyerang pesawat tanker dan pesawat AWACS. Versi Angkatan Laut dari 'Flanker' adalah Su-27K (juga dikenal sebagai Su-33), yang dilengkapi dengan canard untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi jarak lepas landas. Canard juga dipasang pada beberapa varian Su-30, Su-35, dan Su-37.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS