Langkah Antisipatif, Pemkab Ogan Ilir Tinjau Harga Sembako untuk Menjaga Keseimbangan Ekonomi

masukkan script iklan disini

POSMETRO.ID | OGAN ILIR - Jelang menjelang bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Polres Ogan Ilir aktif melakukan peninjauan terhadap harga dan ketersediaan sembako. Respons ini sebagai tanggapan terhadap keluhan masyarakat mengenai kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan suci tersebut. Tim yang terdiri dari Satgas Pangan turun langsung ke lapangan, melakukan pengecekan harga di Pasar Indralaya, pusat perekonomian utama di wilayah Ogan Ilir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Ogan Ilir, Muhsin Abdullah, menyatakan bahwa sejauh ini harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Dalam sidak di Pasar Indralaya, Muhsin mengungkapkan bahwa beberapa jenis bahan pokok mengalami fluktuasi harga, dengan beberapa di antaranya mengalami penurunan. Contohnya, beras premium yang turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram, beras curah dari Rp 14.500 menjadi Rp 13.500 per kilogram, dan minyak goreng kemasan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 17 ribu per liter.

Namun, ada juga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, seperti tepung terigu curah dari Rp 8.500 menjadi Rp 9 ribu per kilogram, tepung terigu kemasan dari Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram, bawang merah dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram, dan bawang putih dari Rp 32 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram. Harga cabai rawit bahkan naik cukup signifikan, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Muhsin juga mencatat bahwa harga daging ayam naik dari Rp 37 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram, dan daging sapi dari Rp 120 ribu menjadi Rp 130 ribu per kilogram.

Dalam upaya menekan kenaikan harga yang berpotensi menyebabkan inflasi, Tim Satgas Pangan akan terus melakukan inspeksi mendalam. Selain itu, operasi pasar juga diadakan dua kali dalam seminggu agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga yang wajar. Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, yang turut serta dalam inspeksi tersebut, menyatakan bahwa berdasarkan peninjauan di lapangan, harga-harga masih cukup stabil. Meskipun ada beberapa kenaikan harga, belum ditemukan indikasi penimbunan, namun pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan jika ditemukan indikasi pelanggaran hukum.