POSMETRO.ID | MUARA ENIM - Tim Investigasi dari awak media bersama lembaga POSE RI turun ke lokasi Desa Tanjung Medang pada Minggu, 18 Februari 2024. Mereka mencurigai potensi korupsi terkait anggaran dana desa 2023 yang telah dialokasikan untuk pembangunan proyek jalan setapak dan sumur bor.
Salah satu warga menyampaikan kekecewaannya terhadap pembangunan jalan setapak yang hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan bermotor. Menurutnya, proyek tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dan menimbulkan kerepotan bagi warga.
"Kami harus menunggu giliran saat hendak ke kebun jika ada kendaraan lain lewat. Proyek ini tidak sebanding dengan penggunaannya dan hanya menghabiskan anggaran dengan sia-sia," ujar salah satu warga.
Tim investigasi juga menyoroti pembangunan sumur bor yang diduga tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan. Bangunan sumur bor dengan anggaran 30 juta rupiah tersebut hanya memiliki tinggi sekitar 2 meter, menimbulkan kritik dari masyarakat setempat.
Kepala Desa Tanjung Medang, Ujang, belum memberikan tanggapan terkait hal ini. Hingga berita ini ditulis, tidak ada jawaban dari pihak desa terkait dugaan ketidaksesuaian pembangunan tersebut.
Tim investigasi terus memantau perkembangan dan respons pihak terkait guna mengungkap potensi penyimpangan dana dan anggaran dalam proyek ini.