POSMETRO.ID | PRABUMULIH – Jarum jam pagi ini tepat pukul 09.12 saat sebuah mobil memasuki pelataran Rutan Kelas IIA Prabumulih. Suasana Rutan yang biasanya sepi mendadak hangat oleh kehadiran anggota komunitas Peduli Narapidana dan Mantan Narapidana (PENAMANAP) Kota Prabumulih. Komunitas, yang diketuai oleh Arif Arnic itu hadir bukan sebagai tamu biasa. Mereka membawa misi mulia: memberikan perhatian dan bantuan kepada para penghuni Rutan.
Arif Arnic, sosok yang dikenal sebagai Wakil Ketua Lembaga APM, tak hanya datang dengan tangan kosong. Ia dan timnya membawa setumpuk buku layak baca untuk mengisi rak-rak perpustakaan Rutan. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan meja baca tulis yang akan digunakan dalam kegiatan Tahfiz, sebuah program yang membantu para narapidana menghafal Al-Qur'an.
Kunjungan ini bukan kali pertama bagi Arif. Sebagai mantan narapidana, ia memahami betul pentingnya dukungan dari luar tembok penjara. “Saya pernah berada di posisi mereka. Perhatian dan bantuan kecil sekalipun bisa menjadi dorongan besar untuk berubah,” ungkap Arif dengan mata berkaca-kaca.
Setibanya di sana, mereka disambut hangat oleh Karutan Zulkifli Bintang, AMd, IP, SH MM, dan Kasubsi Peltah Iin Valentino SH. Kehangatan sambutan tersebut mencerminkan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh komunitas PENAMANAP Kota Prabumulih.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Buku-buku dan meja baca tulis ini akan sangat bermanfaat bagi kegiatan pembinaan kami, terutama dalam program Tahfiz,” ujar Zulkifli Bintang. Ia menambahkan bahwa dukungan seperti ini sangat berarti dalam upaya mereka membina para narapidana untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam sesi silaturahmi yang berlangsung hangat, Zulkifli Bintang juga memberikan nasihat kepada para narapidana untuk tetap menjaga sholat, bahkan setelah mereka bebas nanti. Pesan ini disampaikan langsung melalui live Facebook di akun Arif Arnic, yang diikuti oleh banyak pengikutnya.
“Sholat adalah pondasi yang kuat bagi perubahan diri. Jangan pernah tinggalkan sholat,” tegas Zulkifli.
Arif Arnic juga mengajak para mantan narapidana yang telah bebas untuk tidak merasa rendah diri. “Kembalilah ke masyarakat, berkaryalah, bekerjalah, dan beribadahlah. Kita semua punya kesempatan yang sama untuk berubah dan menjadi lebih baik,” katanya penuh semangat.
Pesan Arif tidak hanya ditujukan kepada para mantan narapidana, tetapi juga kepada masyarakat luas. Ia berharap agar semakin banyak komunitas dan individu yang mau peduli dan memberikan dukungan kepada mereka yang pernah tersesat. “Kita semua bisa menjadi agen perubahan. Dukungan kecil dari kita bisa memberikan harapan besar bagi mereka,” ujarnya.
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Ia menjadi simbol harapan dan kesempatan kedua bagi para narapidana dan mantan narapidana. Di balik tembok tinggi dan pintu besi, ada jiwa-jiwa yang membutuhkan dukungan dan perhatian. Dan PENAMANAP hadir untuk menjawab kebutuhan itu, memberikan harapan baru bagi mereka yang ingin bangkit dan berkontribusi positif bagi masyarakat. *Jun Manurung
