• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Dilema Layanan Hemodialisa RSUD Ogan Ilir Diantara Dugaan Malpraktik

    25 Agustus 2024, Agustus 25, 2024 WIB Last Updated 2024-08-24T17:12:01Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | OGAN ILIR – Musim kemarau yang sedang melanda melanda Sumatera Selatan membuat udara di sekitar RSUD Ogan Ilir tidak lagi terasa segar ditambah beban berat menghantui banyak orang yang datang dan pergi dari pusat layanan kesehatan itu. 


    Berita tentang dugaan malpraktik dalam pelayanan Hemodialisa (HD) atau cuci darah telah menyebar luas ke seantero nusantara, mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan yang seharusnya menjadi tempat terakhir pasien berharap kesembuhan.


    Di balik berita yang beredar, ada kekhawatiran, kecemasan, dan mungkin juga amarah dari keluarga pasien yang menduga adanya kesalahan fatal dalam prosedur medis yang dilakukan di rumah sakit pelat merah itu. Namun, di tengah semua gejolak yang mecuat, Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir, Hendra Kudeta, muncul memberikan penjelasan, meredam keresahan publik, dan memastikan bahwa kebenaran akan terungkap.


    Mencari Titik Terang


    Dalam wawancaranya dengan awak Media, Hendra Kudeta dengan tegas menyatakan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk ke kantornya terkait berita dugaan malpraktik di RSUD Ogan Ilir. "Saya belum menerima laporan apa pun, baik lisan maupun tertulis, mengenai dugaan malpraktik ini," ujar Hendra, mencoba menenangkan badai yang sedang berhembus.


    Namun, ketenangan Hendra bukan berarti ia mengabaikan situasi yang bergejolak. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan, ia tahu betul bahwa isu seperti ini tidak bisa dianggap remeh. Jika dugaan tersebut terbukti, dampaknya tidak hanya merusak reputasi rumah sakit, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap layanan sistem kesehatan prima yang telah lama dibangun oleh Pemkab Ogan Ilir.


    Hendra menjelaskan bahwa langkah pertama yang akan diambil adalah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, terutama dengan direktur yang bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalamnya. "Kami akan memastikan semua prosedur telah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku. Jika memang ada kesalahan, kita harus segera menanganinya," tambahnya.


    Transparansi dan Kepercayaan Publik


    Di sisi lain, ketika kabar beredar bahwa RSUD Ogan Ilir berencana membuka kembali layanan Hemodialisa sementara kasus dugaan malpraktik ini masih belum terselesaikan, banyak yang mempertanyakan keputusan tersebut. Dalam situasi seperti ini, transparansi menjadi kata kunci. Hendra pun menegaskan bahwa setiap keputusan harus melalui proses yang terbuka dan melibatkan berbagai pihak terkait.


    "Ini bukan hanya tentang membuka layanan kembali, tapi lebih pada bagaimana kita bisa memastikan bahwa semua proses sudah benar-benar dievaluasi. Masyarakat berhak tahu kebenarannya, dan kami berkomitmen untuk tidak menutup-nutupi apa pun," kata Hendra dengan tegas.


    Baginya, isu ini tidak bisa diselesaikan secara sepihak. Keputusan untuk melanjutkan layanan Hemodialisa harus dibahas dengan melibatkan Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Dinas Kesehatan pun, menurut Hendra, harus dilibatkan secara mendalam untuk memastikan bahwa setiap informasi yang diterima adalah seimbang dan komprehensif.


    Harapan di Tengah Kegelisahan


    Di balik semua polemik beredar luas, harapan akan peningkatan layanan kesehatan yang baik tentu masih terbuka lebar. Hendra Kudeta berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh proses pelayanan di RSUD Ogan Ilir, dari pendaftaran, perawatan hingga kepulangan pasien. "Kedepan kami akan memperketat pengawasan untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan layanan yang layak dan berkualitas," tuturnya.


    Bagi masyarakat Ogan Ilir, klarifikasi dan langkah-langkah yang akan diambil oleh Dinas Kesehatan ini menjadi secercah harapan di tengah kegelisahan yang melanda. Ketika kebenaran akhirnya terungkap, kepercayaan yang sempat pudar diharapkan bisa kembali, dan RSUD Ogan Ilir dapat melanjutkan pelayanannya dengan lebih baik.


    Hanya waktu yang akan menjawab, apakah isu ini akan berakhir dengan kebenaran yang menyejukkan, atau justru membuka luka baru di masyarakat dan keluarga pasien terduga korban mal paraktik. Yang pasti, langkah yang diambil hari ini akan menentukan bagaimana masa depan pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Ogan Ilir. *JM/Yd

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS