POSMETRO. ID | BANYUASIN
— Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Banyuasin telah meluncurkan barbershop sebagai inovasi terbaru untuk memajukan keterampilan warga binaan. Inisiatif ini dipelopori oleh Kalapas Jhony Hermawan Gultom, dengan tujuan meningkatkan kualitas pelatihan kerja di lapas dan mengoptimalkan pengembangan keterampilan bagi narapidana.
"Konsep ini memang merupakan inovasi dari seluruh karyawan dan pengurus Lapas Banyuasin, termasuk Pak Kalapas," ujar Faisal Amin Batubara, Kasubsi Bimluhasker Lapas Kelas II Banyuasin, Senin (5/8/2024).
Barbershop ini dirancang untuk memberikan pelatihan yang berguna bagi warga binaan agar mereka siap bekerja di luar setelah bebas. Pengelolaan barbershop melibatkan dua kategori warga binaan: mereka yang sudah terampil dan yang masih belajar. Warga binaan yang sudah memiliki keterampilan memotong rambut akan mengajari yang lainnya, sehingga ada transfer keterampilan yang berkelanjutan.
"Biaya layanan di barbershop ini cukup terjangkau, yakni Rp15.000 per kepala. Biaya ini digunakan untuk membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) serta memberikan premi kepada warga binaan yang bekerja di barbershop tersebut, sesuai dengan peraturan kementerian," jelas Faisal.
Keamanan dan pengawasan alat-alat barber juga menjadi perhatian utama. "Setiap alat diperiksa sebelum dan setelah penggunaan untuk memastikan tidak ada alat tajam yang masuk ke blok. Pengawasan ketat ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan mencegah penyalahgunaan alat," tambahnya.
Barbershop ini baru beroperasi selama satu minggu dan telah melibatkan tiga orang warga binaan sebagai tenaga kerja. Keberhasilan inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh inovasi serupa di lembaga pemasyarakatan lainnya.
Dengan adanya barbershop ini, Lapas Banyuasin menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya memajukan keterampilan warga binaan tetapi juga untuk memperbaiki kualitas hidup mereka selama masa hukuman.
Editor : Arie
.jpeg "Penegakan Hukum Kasus Kekerasan Pada Anak di Polres OI Dinilai Lamban")
