• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Mengungkap Fakta di Balik Dugaan Malapraktik RSUD Ogan Ilir

    21 Agustus 2024, Agustus 21, 2024 WIB Last Updated 2024-08-21T15:42:52Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | OGAN ILIR – Di tengah kontroversi dan ketidakpastian, sebuah berita yang mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan muncul ke permukaan. Tuduhan dugaan malapraktik dalam pelayanan Hemodialisis (HD) di RSUD Ogan Ilir telah mengusik banyak pihak, termasuk wartawan dari KritisIndonesia.com, yang pertama kali mengungkap kasus ini pada 14 Agustus 2024.


    Namun, bukannya menjernihkan suasana, tanggapan Direktur RSUD Ogan Ilir, Andi Novan, malah menambah keruh keadaan. Di dua media online yang berbeda, Andi Novan menepis tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai "hoaks". Tentu saja, respons ini bukannya tanpa kontroversi.


    Saat tim KritisIndonesia.com mencoba mengonfirmasi langsung di RSUD Ogan Ilir, mereka hanya menemukan pintu yang tertutup rapat. Pihak keamanan yang bertugas, melalui staf rumah sakit, menyampaikan bahwa sang Direktur sedang sibuk rapat dan tidak bisa diganggu. Jawaban ini seolah mencerminkan sikap seorang pemimpin yang memilih menghindar daripada menghadapi kebenaran.


    Langkah yang diambil Andi Novan ini menjadi sorotan. Bagaimana tidak, tuduhan serius seperti malapraktik, yang konon telah menghilangkan tiga nyawa pada November 2023, tidak sepatutnya diabaikan. Sebagai seorang pemimpin, sikap gentleman untuk menghadapi segala bentuk konfirmasi dan transparansi informasi sangat diperlukan. Namun, tindakan Direktur RSUD Ogan Ilir justru menimbulkan dugaan lain—apakah benar pernyataan "hoaks" yang ia lontarkan atau justru sebaliknya?


    Di tengah ketidakpastian ini, Yovi Meitaha, Ketua Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan, angkat bicara. Menurut Yovi, sangat disayangkan seorang pejabat publik berani menyebut pemberitaan yang dibuat oleh wartawan dengan dasar investigasi sebagai hoaks tanpa memberikan bukti yang jelas. "Setiap konfirmasi dari wartawan harus dijawab, baik itu melalui telepon atau WhatsApp, bukan melalui media lain yang mungkin tidak memahami asal usul berita," tegasnya.


    Lebih lanjut, Yovi juga mengkhawatirkan bahwa justru penjelasan yang diberikan Direktur RSUD Ogan Ilir di media lain itulah yang bisa jadi merupakan hoaks. "Kita perlu kejelasan, dan masyarakat berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi di RSUD Ogan Ilir," tambahnya.


    Yovi pun menghimbau Bupati dan Wakil Bupati Ogan Ilir untuk segera turun tangan dan menyelesaikan kasus ini. Sebagai lembaga kesehatan yang seharusnya melindungi masyarakat, RSUD Ogan Ilir tak boleh dibiarkan rusak reputasinya hanya karena kasus yang disembunyikan. "Bila perlu, panggil para ahli Hemodialisis dari berbagai daerah di Indonesia untuk memastikan kebenarannya. Dan kami, dari Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan, akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas," pungkasnya dengan tegas.


    Dalam dunia yang dipenuhi dengan berbagai opini dan berita, sikap transparansi dari pemimpin dan pejabat publik menjadi kunci utama dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat. Namun, saat kebenaran enggan diungkap, bukan hanya kepercayaan yang hancur, tetapi juga harapan dari mereka yang seharusnya dilindungi oleh sistem kesehatan.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS