• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Menilik Kampanye Ngesti-Amin Yang Sarat Makna Kekeluargaan

    21 Oktober 2024, Oktober 21, 2024 WIB Last Updated 2024-10-21T10:36:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Di sebuah lapangan sepak bola sederhana di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, terik matahari siang itu tak mampu menghalangi antusiasme ratusan warga yang datang berbondong-bondong. Mereka berkumpul bukan hanya untuk melihat kampanye biasa, tapi untuk merasakan kedekatan dengan sosok yang telah lama mereka kenal yakni H. Ridho Yahya, mantan Walikota dua periode yang kini berdiri di garis depan mendukung pasangan Ir. Suryanti Ngesti Rahayu dan H. Mat Amin, atau yang lebih dikenal dengan Ngesti-Amin.


    Cuaca yang panas tampaknya menjadi ujian kecil dibandingkan dengan rasa persaudaraan yang semakin kuat. Dalam sambutannya, Ridho Yahya dengan tegas menekankan, "Jadi atau tidak Ngesti menjadi Walikota, yang penting kita tetap bersaudara." Ucapan itu sontak mendapatkan tepuk tangan dari warga yang hadir. Bagi Ridho, jabatan adalah hal yang sementara, tetapi persaudaraan adalah ikatan yang akan bertahan seumur hidup.


    Bukan Sekedar Janji Politik


    Kampanye dialogis yang digelar di Lapangan Payuputat bukan sekadar acara politik. Bagi warga yang hadir, ini adalah pertemuan penuh makna. Di bawah naungan semangat demokrasi, Ridho Yahya memaparkan bagaimana selama masa jabatannya ia selalu berusaha hadir di tengah masyarakat, baik saat duka maupun bahagia. "Jika ada yang meninggal, saya melayat. Kalau saya tidak bisa datang, kiriman saya pasti hadir. Begitu juga dengan bantuan untuk warga yang kesulitan," kenangnya.


    Pernyataan ini bukan janji kosong. Di masa jabatannya, Ridho telah melakukan berbagai terobosan seperti menolak tambang batu bara demi kelestarian lingkungan Prabumulih, menyambungkan gas kota ke rumah-rumah, hingga membangun banyak rumah ibadah. Hal ini membuat warga Payuputat tak ragu untuk melanjutkan dukungan mereka kepada Ngesti-Amin, pasangan yang dianggap akan meneruskan visi besar Ridho.


    Memberi Kesempatan pada Perempuan untuk Memimpin


    Momen yang paling berkesan dalam kampanye dialogis ini adalah ketika Ridho Yahya berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Ia menegaskan bahwa setelah empat Walikota laki-laki memimpin Prabumulih, kini saatnya memberi kesempatan kepada perempuan. Ngesti, yang merupakan istri dari Ridho, memiliki pengalaman mendampingi suaminya selama dua periode, dan menurut Ridho, ini menjadi modal besar untuk memimpin kota dengan hati seorang ibu.


    Ngesti dalam pidatonya menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Payuputat yang hadir, meski cuaca tidak bersahabat. Ia menegaskan bahwa jika terpilih, ia akan melanjutkan 11 program unggulan yang telah dibangun Ridho Yahya, tetapi juga menambahkan program pemberdayaan perempuan dan anak. "Kita akan latih ibu-ibu sesuai minatnya, dan setelah itu kita akan berikan bantuan sesuai minat tersebut," katanya dengan penuh semangat.


    Menyentuh Hati Warga Lewat Pantun


    Calon Wakil Walikota H. Mat Amin juga tak mau kalah dalam memeriahkan suasana. Dengan gaya khasnya, ia membacakan pantun yang menyentuh hati warga. "Bekarang di Payuputat, mencari ikan belido. Kalau bapak ibu senang dengan pak Ridho, pilihlah Ngesti-Amin," ucapnya, yang disambut tawa dan tepuk tangan riuh.


    Di penghujung acara, simulasi pencoblosan dilakukan. Warga diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana proses pemilihan nanti, dengan harapan mereka lebih siap menghadapi Pemilu pada 27 November 2024. *Jun M


    Lebih dari Sekedar Kampanye


    Bagi warga Payuputat, kampanye ini bukan sekadar janji politik. Ini adalah ajang memperkuat ikatan persaudaraan dan kebersamaan. Kehadiran Ridho Yahya sebagai sosok yang mereka percaya menambah keyakinan bahwa Ngesti-Amin akan mampu meneruskan perjuangan dan visi besar untuk Prabumulih yang lebih baik.


    Di tengah panasnya matahari dan riuh rendah suasana politik, warga Payuputat tampaknya sudah membuat pilihan. Bagi mereka, pasangan nomor urut 3 bukan hanya sekadar calon pemimpin, tapi juga bagian dari keluarga besar mereka. Dan di Payuputat, seperti yang diingatkan oleh Ridho Yahya, persaudaraan akan selalu lebih penting daripada jabatan politik yang bersifat sementara.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS