• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Susu untuk Anak Pemulung: Kisah Polwan yang Tergerak oleh Kepedulian

    05 Oktober 2024, Oktober 05, 2024 WIB Last Updated 2024-10-05T10:10:14Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO ID | PALEMBANG – Di tengah kesibukan sebuah minimarket di kawasan Jl. Supersemar, Kecamatan Kemuning, ada sebuah momen kecil namun penuh makna. AKBP Anna Susila, SE, seorang Polwan yang dikenal tegas dalam tugasnya, mendapati naluri keibuannya tersentuh ketika berhadapan dengan sosok pemulung yang sedang berjuang untuk keluarganya.


    Hari itu seperti biasa, Anna mampir di minimarket setelah pulang dari kantornya di Polda Sumsel. Suasana minimarket modern itu tak banyak berubah—ramai dengan orang yang berlalu-lalang, sibuk dengan daftar belanjaan masing-masing. Tapi di antara keramaian itu, perhatian Anna tertuju pada seorang pria tua yang dengan hati-hati menimbang langkahnya.


    Sang pemulung, dengan pakaian lusuh dan sepeda tuanya yang terparkir di luar, terlihat membawa satu kotak susu formula ke kasir. Di tangan kasir, kotak itu diberi harga yang ternyata terlalu tinggi untuk kantongnya. Perlahan, dengan sorot mata yang lelah tapi tetap tegar, si bapak mengembalikan kotak itu ke rak, seolah berharap bisa menunda kebutuhan anaknya yang paling bungsu.


    Anna, yang menyaksikan kejadian ini dari jarak tak jauh, merasa hatinya tergugah. Naluri seorang ibu di dalam dirinya langsung terpanggil. Ia tak bisa membiarkan seorang ayah pulang dengan tangan kosong ketika yang dibutuhkan adalah susu untuk sang anak. Anna mendekat dan dengan lembut bertanya, "Kenapa, Pak? Tidak jadi beli?" Jawaban si bapak sederhana tapi menyayat hati: “Uangnya kurang, Bu.”


    Bapak itu, seperti dijelaskan kemudian, adalah kepala keluarga dengan empat anak. Yang paling kecil masih balita, masih membutuhkan susu formula setiap hari. Tapi bagaimana bisa memenuhi kebutuhan itu jika penghasilan dari mengais sampah saja tak cukup?


    Tanpa berpikir panjang, Anna meminta si bapak untuk kembali mengambil kotak susu yang tadi dikembalikan. Namun bukan hanya itu yang Anna lakukan. Dia juga membelikan beras, roti, dan kebutuhan pokok lainnya, dengan harapan bisa membantu meringankan beban keluarga pemulung tersebut.


    “Nama bapaknya saya tidak sempat tanya, hanya sempat tahu kalau dia lahir tahun 1973,” ujar Anna dengan senyum lembut. Ketika ditanya ke mana arah pulangnya, si bapak menyebut Jalan Sukawinatan—tempat di mana ia dan keluarganya tinggal dengan segala kesederhanaan. Dengan sepeda tuanya, si bapak pulang membawa belanjaan yang tak hanya berisi makanan, tetapi juga harapan baru.


    Kepedulian yang Membuahkan Harapan


    Bagi Anna, peristiwa ini adalah bagian dari panggilan hatinya sebagai seorang ibu, bukan hanya seorang Polwan. Di luar seragam dan tugas-tugas resmi, dia adalah seorang perempuan yang memahami perjuangan seorang ayah untuk keluarganya. Bantuan kecil yang ia berikan mungkin tidak akan menyelesaikan semua masalah, tapi setidaknya, untuk hari itu, si kecil di rumah pemulung bisa tersenyum karena mendapatkan susu yang sangat ia butuhkan.


    Dalam kehidupan yang serba cepat seperti sekarang, di mana kita sering terlalu sibuk dengan urusan pribadi, cerita seperti ini mengingatkan kita akan nilai-nilai kemanusiaan yang sederhana namun mendalam. Kepedulian kecil, sering kali datang dari hati yang besar.


    AKBP Anna Susila, yang biasanya berurusan dengan dokumen di ruang Kasetum Polda Sumsel, hari itu memilih untuk menunjukkan sisi manusiawinya. Sebuah tindakan yang tidak memerlukan banyak kata, tetapi meninggalkan kesan yang tak terlupakan—baik bagi si pemulung maupun mereka yang menyaksikan keikhlasannya.


    “Kita tidak pernah tahu, seberapa besar dampak dari kebaikan yang kita lakukan. Bahkan tindakan kecil pun bisa berarti dunia bagi orang lain,” pungkas Anna.


    Sore itu, di Palembang, Anna tak hanya berbelanja. Dia memberi harapan, menghidupkan kembali harapan bagi seorang ayah yang mungkin sedang berada di titik terendah hidupnya. Dan di balik semua itu, Anna telah menunjukkan bahwa kepedulian adalah salah satu anugerah terbesar yang bisa diberikan kepada sesama.

    *Dhyan

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS