• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Warga Curhat Kasus Perundungan Anak. Ini Tanggapan Ngesti - Amin

    09 Oktober 2024, Oktober 09, 2024 WIB Last Updated 2024-10-09T11:03:14Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID, PRABUMULIH - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih nomor urut 3, Ngesti - Mat Amin, terus mendengarkan berbagai keluhan dan harapan warga dalam kegiatan silaturahmi yang digelar di salah satu desa Tanjung Menang Kota Prabumulih. Kegiatan ini menjadi momentum bagi warga untuk menyampaikan aspirasi terkait pembangunan, ekonomi lokal, hingga masalah sosial seperti perundungan anak yang kian marak dan menyebar luas di medsos.


    Salah satu keluhan utama yang disampaikan warga adalah tentang kebutuhan mendesak akan pembangunan sumur bor. Di Desa Tanjung menang banyak warga yang masih kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di musim kemarau. Warga berharap, jika Ngesti - Mat Amin terpilih, masalah ini bisa segera diatasi.


    "Kami sangat membutuhkan akses air bersih, Bu Ngesti. Ketika musim kemarau datang, sumur kami kering dan kami harus membeli air. Apakah ada solusi yang bisa diberikan jika Ibu terpilih nanti?" tanya Yuni, salah satu warga desa.


    Menjawab curhat warga, Ngesti menegaskan komitmennya untuk mengatasi permasalahan air bersih. Menurutnya, akses terhadap air bersih adalah hak dasar setiap warga dan menjadi salah satu prioritas utama jika ia terpilih.


    "Saya sangat memahami kebutuhan akan air bersih ini. Jika kami diberi amanah, pembangunan sumur bor di daerah-daerah yang mengalami kekeringan akan menjadi prioritas kami. Kami ingin memastikan seluruh warga tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan air bersih," ujar Ngesti.


    Selain itu, warga juga menyampaikan aspirasi terkait pengembangan tempat kegiatan kerajinan tangan. Warga, terutama KWT Tanjung Menang, memiliki keahlian dalam membuat kerajinan lokal seperti anyaman dan rajutan serta makanan kering namun minim fasilitas untuk mendukung pengembangan usaha tersebut.


    "Kalau ada tempat untuk kami berkumpul dan membuat kerajinan tangan, kami yakin bisa membantu ekonomi keluarga. Tapi sekarang ini, kami tidak punya tempat yang memadai," ungkap Sri, salah satu pengrajin lokal.


    Menanggapi hal ini, Ngesti menyatakan bahwa pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya melalui usaha kerajinan tangan, adalah bagian penting dari program kerja yang ia siapkan. Ia berencana membangun pusat kegiatan komunitas di tiap kecamatan agar warga memiliki tempat untuk berkumpul, berlatih, dan menjual hasil karya mereka.


    "Kerajinan tangan memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Kami akan membangun pusat kegiatan kerajinan di setiap kecamatan, menyediakan pelatihan keterampilan, dan membantu pemasaran produk agar ibu-ibu bisa mendapatkan penghasilan tambahan," tegas Ngesti.


    Di luar masalah infrastruktur dan ekonomi, salah satu curhatan yang juga mencuri perhatian adalah kekhawatiran warga terhadap perundungan anak di sekolah. Beberapa orang tua mengungkapkan keresahan mereka karena semakin sering mendengar kasus perundungan (bullying) yang menimpa anak-anak mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di media sosial.


    "Saya khawatir, Bu Ngesti. Anak saya pernah di-bully di sekolah, dan itu membuatnya takut untuk pergi ke sekolah. Kami merasa pihak sekolah tidak cukup tegas menangani kasus-kasus seperti ini. Bagaimana ibu akan mengatasi masalah perundungan jika terpilih nanti?" ungkap salah seorang ayah, yang hadir dalam kampanye dialogis tersebut.


    Isteri Walikota Prabumulih periode 2018-2023 itu merespons dengan serius permasalahan perundungan yang dihadapi anak-anak. Menurutnya, perundungan adalah masalah sosial yang tidak boleh diabaikan, karena dampaknya sangat besar terhadap kesehatan mental dan perkembangan anak.


    "Kesehatan mental anak-anak kita adalah hal yang sangat penting. Jika saya terpilih, kami akan memperkuat regulasi anti-perundungan di sekolah-sekolah dan memastikan ada program edukasi khusus tentang perundungan, baik untuk siswa maupun guru," jelas Ngesti.


    Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan menggandeng para psikolog dan konselor sekolah untuk memberikan dukungan kepada anak-anak yang menjadi korban perundungan, serta membentuk satuan tugas anti-perundungan di setiap sekolah untuk menangani masalah ini dengan cepat dan tegas.


    "Anak-anak kita harus merasa aman dan nyaman di sekolah. Kami akan memastikan bahwa setiap sekolah memiliki kebijakan tegas untuk mencegah dan menangani perundungan. Selain itu, kami akan menyediakan layanan konseling bagi anak-anak yang membutuhkan dukungan emosional," tambahnya.


    Dalam kampanye tersebut, Ngesti - Mat Amin menegaskan bahwa semua aspirasi warga akan menjadi panduan dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Mereka berkomitmen untuk fokus pada kesejahteraan warga, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, hingga masalah sosial seperti perundungan anak.


    "Kami tidak hanya mendengar, tapi juga akan bekerja keras untuk mewujudkan harapan warga Prabumulih. Bersama-sama, kita bisa membangun Prabumulih yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih sejahtera," ujar Ngesti menutup pertemuan.


    Dengan adanya berbagai program yang dirancang oleh pasangan ini, warga berharap Kota Prabumulih memiliki kemajuan yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melindungi anak-anak dari perundungan.

    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS