POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Suasana Kota Prabumulih siang itu tampak sedikit redup, awan mendung terlihat bergelayut di langit Bumi Seinggok Sepemunyian. Jarum jam tepat menunjuk pukul 13.30 WIB. Suasana di gedung DPRD Kota Prabumulih kali ini tampak sepi. Beberapa anggota parlemen Kota Prabumulih diketahui ada yang mengajukan cuti (Cuti diluar tanggungan Negara) untuk urusan politik pemilukada. Artinya Anggota DPRD yang terlibat kampanye pada pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih wajib mengajukan cuti diluar tanggungan Negara. Begitu, Anggota lain yang tidak cuti masih berkantor sebagaimana biasa.
Kali ini POSMETRO.ID berkunjung ke Komisi II DPRD Kota Prabumulih yang membidangi keuangan. Tujuan ke Komisi ini tidak lain ingin menggali strategi Komisi 2 dalam penganggaran ditengah keterbatasan APBD 2025 mendatang. Salah satu anggota Komisi 2 yang berhasil kami temui adalah Suherli Berlian. Sosok yang satu ini merupakan Politisi Partai Nasdem yang terpilih menjadi Anggota Legislatif pada Pemilu 2024 lalu melalui daerah pemilihan (Dapil) 2 Prabumulih Barat, Selatan dan RKT.
Di sela-sela kesehariannya sebagai Anggota Komisi 2 DPRD Kota Prabumulih, Suherli Berlian menyambut kami dengan hangat. Sebagaimana diketahui, Pria yang akrab disapa Chalik itu meski baru menjabat sebagai wakil rakyat namun telah menunjukkan antusiasme yang terpancar dalam senyumnya ketika mulai berbagi cerita mengenai tugas barunya di komisi tersebut.
“Saya baru di sini, tetapi sudah banyak hal yang saya pelajari, dan tentu masih banyak yang ingin saya lakukan,” kata Chalik memulai obrolan. Meskipun jarum jam terus berpacu, suasana bincang-bincang kami semakin hangat ketika ia bercerita tentang tantangan dan keistimewaan di Komisi 2. “Mungkin bagi sebagian anggota Legislatif, Komisi 2 ini terlihat biasa saja, tetapi bagi saya, ini komisi yang penuh tantangan. Banyak hal yang bisa kami lakukan untuk benar-benar membantu masyarakat disini.” imbuhnya.
Sebagai salah satu komisi yang bekerja dengan 13 OPD mitra kerja, Komisi 2 memang berperan penting dalam menentukan alokasi anggaran yang efektif di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga kesejahteraan sosial. “Di Komisi 2, kami bekerja untuk memastikan anggaran yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Banyak aspek yang harus diperhatikan, terutama dalam kondisi perekonomian sekarang dan APBD yang terbatas yang menuntut anggaran semakin tepat sasaran,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang strategi khusus, Chalik menjelaskan bahwa Komisi 2 memulai setiap proses penganggaran dengan mengadakan pertemuan bersama OPD mitra kerja. Di sinilah mereka menggali program-program prioritas dari masing-masing OPD, menganalisis kebutuhan, dan menentukan skala prioritas yang selaras dengan visi pembangunan Kota Prabumulih.
“Sebagai contoh, saat bertemu dengan Dinas Pertanian baru-baru ini, kami mengkaji alokasi yang bisa menunjang kebutuhan petani lokal. Apakah cukup hanya dengan bantuan peralatan, atau ada program lain yang lebih berdampak luas,” jelas Chalik. Ia menambahkan, penganggaran seperti ini juga mempertimbangkan masukan dari masyarakat yang langsung diserap Komisi 2 melalui dialog publik atau keluhan warga.
Politisi yang juga Ketua DPC Partai Nasdem Prabumulih itu menyadari bahwa proses anggaran adalah hal yang sangat teknis dan memerlukan pengawasan ketat. Dalam menjalankan tugas ini, ia mengakui pentingnya komunikasi terbuka dengan OPD dan transparansi kepada publik. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa setiap rupiah yang kami anggarkan memiliki tujuan dan pengawasan yang jelas,” katanya.
Di akhir pertemuan, Chalik mengungkapkan komitmennya untuk terus memperkuat strategi anggaran yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat. “Penganggaran yang baik adalah yang mampu menjawab kebutuhan, bukan sekadar memenuhi program. Harapan saya, setiap mitra kerja di OPD mampu bersinergi dengan kami untuk memastikan anggaran yang ada benar-benar memberikan manfaat,” tuturnya menutup percakapan. Jun M