Panelis yang mengajukan pertanyaan terkait mitigasi bencana dalam mempersiapkan infrastruktur yang tangguh dan mendukung kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di Prabumulih terlihat dijawab santai oleh pasangan nomor urut 3.
Pasangan Ngesti-Amin menjawab jika pihaknya terpilih kelak menjadi pasangan Walikota dan Wakil Walikota kelak berencana memperbaiki fasilitas evakuasi dan mengadakan pelatihan kesiapan berkala bagi masyarakat. Selain itu lanjutnya, mereka akan memprioritaskan perbaikan drainase, melakukan normalisasi sungai serta pembangunan tanggul di daerah rawan banjir untuk mengurangi dampak musim hujan,” kata Ngesti.
Ketua KPUD Prabumulih, Martadinata, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar debat kedua dan terkahir ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk lebih memahami visi dan program setiap calon. “Debat publik ini adalah kesempatan bagi warga untuk mengenal lebih jauh komitmen tiap calon dalam membangun Kota Prabumulih. Kami berharap, dengan adanya debat ini, tingkat partisipasi pemilih bisa meningkat di atas 80 persen,” kata Marta
Seusai debat, tanggapan warga bermunculan. Siti (45), warga setempat, menilai debat tersebut sangat informatif dan membantu warga memahami program yang diusung tiap paslon. “Debat ini memberi gambaran yang jelas bagi kami untuk menentukan pilihan,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat politik dan kebijakan publik Kota Prabumulih menilai pasangan nomor 2 dan 3 tampak unggul dalam program mitigasi bencana dan infrastruktur. “Ngesti-Amin memahami kebutuhan lokal, terutama soal mitigasi bencana yang sangat penting untuk Prabumulih. Sementara pasangan urut nomor 2 juga terlihat memahami benar wilayah geografi Kota Prabumulih dengan penanganan banjir yang terintegritas.” katanya.Dengan debat ini, diharapkan warga Prabumulih mendapatkan informasi yang cukup untuk memilih pasangan calon walikota dan wakil walikota terbaik untuk memimpin Kota Prabumulih bumi seinggok sepemunyian 5 tahun mendatang. adv/Jun M