POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Di dini hari yang sepi, saat sebagian besar warga Prabumulih kembali ke peraduan malam, sebuah insiden mengusik ketenangan. Jalan Pangeran di Kelurahan Gunung Ibul, Kota Prabumulih mendadak menjadi saksi bisu dari kobaran api yang melahap mobil seorang advokat yang tengah menangani sebuah kasus besar. Kebakaran, yang terjadi pada Selasa (5/11/24) sekitar pukul 03.15 WIB, tidak hanya mengejutkan Wisnu dan keluarganya, tetapi juga mengirim sinyal mengkhawatirkan sebuah pesan terselubung berkaitan kasus yang sedang dalam proses penyidikan aparat penegak hukum.
Wisnu, yang dikenal sebagai sosok gigih dan idealis, tak pernah menyangka akan menjadi korban teror. Pagi itu, di sela-sela asap yang masih mengepul, ia langsung melaporkan peristiwa kebakaran yang nyaris melahap kediamannya ke Polres Prabumulih. Tak menunggu lama, Tim Inafis Satreskrim Polres Prabumulih segera tiba guna melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti. Namun, bagi Wisnu, lebih dari sekadar investigasi, insiden ini perlu pengusutan lebih dalam.
“Kejadian ini benar-benar tidak masuk akal,” ujar Wisnu ketika ditemui setelah konferensi pers. “Mobil itu sudah terparkir sejak lama dan dalam kondisi tidak menyala. Tentunya tidak ada alasan teknis yang memungkinkan korsleting bisa terjadi.” ujar Wisnu.
Yang lebih mengejutkan adalah sejumlah bukti mencurigakan yang ditemukan di sekitar lokasi kebakaran. Wisnu menunjukkan beberapa tutup botol air mineral yang berbau bahan bakar minyak, tersebar di sekitar mobil. Bau bahan bakar yang masih menyengat dari tutup botol itu, bagi Wisnu, adalah indikasi kuat yang menunjukkan kebakaran bukanlah insiden biasa. “Ini bukan hanya sekadar kebakaran. Ada kejanggalan yang tidak bisa diabaikan,” tambahnya, dengan nada serius.
Pola kebakaran pada mobil juga tidak seperti biasanya. Dari potongan visual yang ia tunjukkan kepada wartawan, terlihat api menyasar titik-titik vital seperti ban, tangki bahan bakar, dan mesin depan, seolah sengaja diarahkan untuk memicu ledakan, namun bagian atas mobil tetap utuh. Wisnu menduga, otak di balik kejadian ini ingin mengirim pesan.
Sebuah rekaman CCTV di sekitar rumah Wisnu turut menambah daftar kejanggalan. Rekaman itu menunjukkan dua pria tak dikenal melintas mengenderai sepeda motor sekura pukul 02.00 WIB, atau sejam sebelum kebakaran. “Jalan menuju rumah kami itu buntu. Tidak ada jalan tembusan. Mustahil ada tamu atau orang lewat pada jam segitu,” tutur Wisnu sambil menunjukkan rekaman yang menyimpan teka-teki itu.
Terlebih teror ini datang di tengah proses hukum yang sedang ia perjuangkan. Ia tengah mengadvokasi kasus penipuan dan penggelapan yang melibatkan tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh di Prabumulih. Kasus ini kata dia sudah berjalan 14 bulan, namun prosesnya terasa lamban. Meski enggan mengaitkan teror ini langsung dengan kasus yang ditanganinya, Wisnu mengakui adanya tekanan besar sejak kasus tersebut diungkap. “Saya tidak mau berspekulasi, tetapi saya berharap pihak kepolisian bisa mengembangkan kasus ini secara menyeluruh,” ujarnya.
Sementara itu, dari pihak kepolisian, Kasat Reskrim Polres Prabumulih, AKP Herli Setiawan, SH MH, mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan tim Inafis dan tim opsnal untuk menyelidiki dugaan adanya tindak pidana dalam insiden ini. “Kami langsung menurunkan tim setelah laporan diterima. Bukti-bukti sedang dikumpulkan dan kami akan menindaklanjuti dengan serius,” ujar AKP Herli.
Kehadiran polisi membawa sedikit kelegaan bagi Wisnu, namun ia berharap keadilan akan berbicara lebih dari sekadar penyelidikan awal. Teror yang dialaminya bukan sekadar ancaman terhadap dirinya pribadi, melainkan juga terhadap prinsip hukum yang selama ini ia junjung tinggi. Di balik semua tekanan dan rasa waswas, Wisnu tetap optimis. Ia percaya, di tengah dinamika yang berkecamuk ini, perjuangan untuk mencari kebenaran dan keadilan tidak boleh berhenti.
Seiring dengan terbitnya matahari pagi di Prabumulih, sisa-sisa abu dari insiden kebakaran itu masih menjadi saksi bisu di pelataran rumah Wisnu. Bagi sebagian orang, itu mungkin hanya tanda dari sebuah kebakaran, tapi bagi Wisnu, itu adalah bukti bahwa perjuangan belum selesai, mengungkap Pesan terselubung dibalik teror pembakaran. Jun M